Kita Tidak Mengenal Nabi Kalau Belum Melakukan Hal Ini, Kata Ustadz Hanan Attaki

Kita Tidak Mengenal Nabi Kalau Belum Melakukan Hal Ini, Kata Ustadz Hanan Attaki

Ustadz Hanan Attaki-ILUSTRASI/NET-

NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Da'i pemilik Founder Shift, Ustadz Hanan Attaki dalam kajiannya pernah menerangkan seberapa kenal kita dengan baginda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wa Sallam. 

Nabi Muhammad adalah sosok figur utama dalam sejarah Islam dan selamanya akan menjadi suri tauladan yang baik untuk diikuti oleh seluruh umat. 

Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk mengetahui serta mengenal seperti apa sosok Nabi itu. Bukan hanya sekedar mengetahui namanya saja, tetapi juga mengetahui akhlak, adab, karakter serta kisah-kisahnya semasa hidup.

BACA JUGA:

Dalam video tausiyah yang diunggah pada akun TikTok @IslamVibes dan telah ditonton lebih dari 80 ribu kali.

Ustadz Hanan Attaki mengatakan, kalau kita mengatakan kita mencintai Nabi, tapi kita tidak terlalu kenal dengan Nabi.

Cuma tahu namanya dan tahu sepenggal dua penggal kisah yang tidak terlalu jelas tentang beliau, sepertinya ucapan kita itu belum terbukti, kata Ustadz Hanan Attaki

Karena orang yang mengenal seseorang, baru disebut mengenal kalau dia tahu betul tentang cerita orang itu, tutur Ustadz Hanan Attaki.

Misalnya kita mengatakan saya kenal fulan, saya sahabatnya fulan, apalagi sampai mengatakan saya mencintai fulan.

BACA JUGA:

Kita tidak mungkin mengatakan hal itu kalau kita tidak kenal orangnya. Kalau sampai kita mengklaim mengenal Nabi tapi kita tidak tahu apa-apa tentang Nabi, kecuali secuil kisah, berarti jangan-jangan kita belum jujur, ucap Ustadz Hanan Attaki.

Nah harusnya seperti apa kita mengenal Nabi? Kalai seandainya kita mau melihat dari angle yang benar harusnya kita mengenal Nabi lebih dari pada kita mengenal keluarga kita.

Lanjut Ustadz Hanan Attaki, karena ketika Umar bin Khattab datang kepada Nabi dan berkata "ya Rasulullah aku mencintaimu lebih daripada apapun selain diriku", maka ketika itu Nabi mengatakan "bekum cukup wahai Umar", lalu Umar pun melaratnya dan mengatakan "aku mencintaimu lebih daripada diriku sendir", maka kata Nabi, "ya Umar sekarang baru cukup wahai Umar".

BACA JUGA:

Salah satu pelajaran yang terdapat dalam adegan itu adalah harinya kita mengenal Nabi bahkan lebih dari pada diri kita sendiri.

Kita mengenal Nabi lebih daripada keluarga kita, seperti apa kita mengenal ibu kita, ayah kita, pasangan kita (buat yang sudah punya pasangan), atau anak-anak kita. 

Maka kita belajar mengenal Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam lebih dari pada mereka semua, tutup Ustadz Hanan Attaki.

Sumber: