Pelajar MTs Muhammadiyah Ikuti AMBK

Pelajar MTs Muhammadiyah Ikuti AMBK

Pokjawas Pantau Pelaksanaan AMBK MTs Muhammadiyah Curup.-AZIZ/CE-

PENDIDIKAN,CURUPEKSPRESS.COM - Sebanyak 98 siswa kelas sembilan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah mengikuti Asesmen Madrasah Berbasis Komputer (AMBK). Kegiatan ini digelar pada Kamis 2 mei hingga Rabu 8 mei  2024.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut mendapat kunjungan langsung dari ketua kelompok kerja pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Rejang Lebong, M Sholeh SAg MM.

Dikatakan Ketua Pokjawas Madrasah Rejang Lebong dalam agenda tersebut pihaknya ingin memantau pelaksanaan AMBK tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh pihak madrasah yang sesuai aturan serta petunjuk teknis pelaksanaan. 

BACA JUGA:12 Madrasah Ibtidaiyah IniLaksanakan AMBK

BACA JUGA:260 Siswa MAN RL Ikuti UAMBK

 

"Pelaksanaan AMBK ini merupakan suatu program secara nasional maka kita melihatnya berdasarkan kacamata mata secara menyeluruh bukan hanya di Kabupaten Rejang Lebong saja jadi tujuan kami ingin membersamai pelaksanaan AMBK sama seperti di tempat lainya," ujar M Sholeh SAg MM. 

Dikatakannya bahwa dengan semakin banyaknya perkembangan sistem saat ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kualitas  serta mengatasi kendala yang ada selama ini. 

"Yang pastinya harapan kami kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, sesuai dengan aturan yang berlaku," terangnya.

BACA JUGA:MTS/MAN Siap Laksanakan UAMBK dan UNBK

BACA JUGA:Jumlah Soal Serta Susunan Kegiatan ANBK SD Tahun 2023

 

Dalam lain kesempatan disampaikan juga oleh proktor AMBK MTs Muhammadiyah Aji Prayitno MPd bahwasanya kegiatan tersebut akan dilaksanakan menjadi 3 sesi pelaksanaan, yang mana asesmen yang berbasis komputer tersebut yakni mata pelajaran umum seperti halnya matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia sedangkan mata pelajaran yang keagamaan dilaksanakan berbasis kertas pensil. 

"Jika menerapkan sistem pelaksanaan menggunakan kertas dan pensil tentunya tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaan, akan tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama dalam memeriksa hasil jawaban siswa, sedangkan jika kita menerapkan AMBK memang membutuhkan waktu yang lama pada persiapan pelaksanaan karena harus menggunakan komputer dan jaringan internet untuk memasukan master soal, akan tetapi tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil dari kegiatan sumatif tersebut," pungkasnya. 

Sumber: