2024, Angka Kematian di RL Capai 6.744 Jiwa

 2024, Angka Kematian di RL Capai 6.744 Jiwa

ILUSTRASI/CURUPEKSPRESS--

CURUPEKSPRESS.COM - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Rejang Lebong menyebut, kematian di wilayahnya dalam waktu Januari hingga Oktober 2024, tercatat sebanyak 6.744 jiwa.

Ini berdasarkan jumlah akta kematian yang diusulkan masyarakat dan diterbitkan Dukcapil dalam rentang waktu tersebut.

"Dari Januari sampai akhir Oktober kemarin, kita sudah terbitkan sebanyak 6.744 akta kematian warga," sampai Kepala Dinas Dukcapil Rejang Lebong, Rosita SH MH.

Menurutnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya pembuatan akta kematian bagi anggota keluarganya yang sudah meninggal di Kabupaten Rejang Lebong saat ini sudah jauh meningkat.

BACA JUGA:Kematian Itu Sangat Dekat, Sudah Siapkah Kita? Kata Ustaz Adi Hidayat

BACA JUGA:Inilah Alasan Penting Mengapa Perlu Mengingat Kematian Sejak Muda

 

"Tidak terlepas dari sosialisasi yang kami lakukan setiap kali melakukan jemput bola ke lapangan, pembuatan akta kematian masyarakat pun kini meningkat," ujarnya.

Disisi lain, Kabid Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK), Edi Warman T SSos menerangkan, jumlah akta kematian yang diterbitkan tahun 2024 jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang terhitung sejak Januari sampai dengan Desember sebanyak 1.309 jiwa.

"Jelas sekali bahwa jumlah akta kematian yang sudah kami terbitkan di tahun ini itu meningkat drastis kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Terbukti di sepanjang 2023 itu hanya sekitar 1.309 jiwa, sedangkan tahun ini belum genap setahun sudah capai 6.744," terang dia.

BACA JUGA:Waspada Bahaya DBD Pada Balita Telat Ditangani Berakibat Kematian Berikut Cara Menghindarinya

BACA JUGA: Apakah Tertawa Berlebihan Bisa Menyebabkan Kematian?

 

Penting juga untuk diketahui, kata Edi, sebenarnya jumlah akta kematian yang diterbitkan Dukcapil itu tidaklah selaras atau menjadi patokan bahwa jumlah tersebut merupakan angka yang tepat untuk kasus kematian yang terjadi di Rejang Lebong dalam kurun waktu 10 bulan terakhir.

Sumber: