Viral di Perbincangkan, Siapa Sebenarnya Pemilih DeepSeek AI?

Viral di Perbincangkan, Siapa Sebenarnya Pemilih DeepSeek AI?

CEO DeepSeek, Liang Wenfeng - sc/google foto--

CURUPEKSPRESS.COM - Seorang CEO DeepSeek AI sekaligus pendiri sebuah perusaan kecerdasan buatan IA, Liang Wenfeng mendirikan DeepSeek AI pada tahun 2003. 

Liang memiliki latar belakang sebagai pengusaha dana lindung nilai (hedge fund) di Guangdong, Tiongkok.  Selama ini ia menempuh pendidikan di Universitas Zheijang yang fokus pada teknik elektronik dan komunikasi. 

BACA JUGA:DeepSeek AI, Kecerdasan Buatan China yang Murah dan Lebih Canggih dari ChatGPT

BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Anak Muda Senang Curhat dengan ChatGPT

 

Selain itu, kecintaannya pada AI dimulai sejak masa kuliah, hal ini lah yang mendorongnya untuk mendirikan DeepSeek AI hingga saat ini. Ia menerapkan beberapa strategi kunci untuk mengembangkan DeepSeek AK yaitu efisiensi biaya. 

saat ini ia berhasil mengembangkan modelnya ya sekitar $5,6 juta yang lebih rendah ketimbang mudah modelnya seperti Google dan ChatGPT. DeepSeek AI hanya fokus pada pengembangan teknologi yang inovatif termasuk penalaran yang kuat dalam matematika dan bahasa pemrograman

Selaku CEO DeepSeek AI, ia akan menjadikan aplikasi ini bersifat open source agar komunitas bisa berkontribusi pada pengembangan teknologi tersebut seiring berjalannya waktu. 

 

BACA JUGA:Kamu Suka Pakai Artificial Intelligence (AI) untuk Membuat Tugas? Waspada Bahayanya untuk Masa Depan!

BACA JUGA:Cocok untuk Working Mom! Ini Cara Memanfaatkan Teknologi untuk Mendidik Anak dengan Lebih Santai

 

Meskipun di dalam berjalanannya DeepSeek AI menghadapi berbagai tantangan yaitu persaingan yang kuat dengan beberapa perusahaan besar seperti ChatGPT dan META namun DeepSeek akan terus berinovasi. Dalam keterbatasannya akibat kontrol ekspor AS menjadi sebuah hambatan, namun dia mengatasinya dengan melibatkan chip Nvidia yang lebih lama dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia. 

Di beberapa negara seperti Australia dan Amerika Serikat sangat melarang penggunaan teknologi ini di pemerintahan mereka karena dikhawatirkan keamanan dan privasi. 

Sumber: