71 Desa/Kelurahan Belum Laporkan Ada Warganya Nganggur
ILUSTRASI/NET--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Rejang Lebong (RL), melalui suratnya yang disampaikan kepada 15 camat dalam wilayah RL, telah meminta untuk dapat melaporkan jumlah angkatan kerja yang menganggur di setiap desa dalam wailayah kecamatan masing-masing.
Disampaikan Kadis Nakertrans Kabupaten RL, Syamsir SKM, sejak surat tersebut disampaikan pada awal 2022 lalu, hingga saat ini baru ada 85 desa/kelurahan dari total 156 desa/kelurahan dala wailayah RL yang telah menyampaikan data warga pengganguran.
BACA JUGA : Kasus Arisan Bodong, Korban Diminta Bersabar
Sementara 71 desa atau kelurahan sampai dengan saat ini belum ada laporan.
"Sampai sekarang, baru 85 desa/kelurahan saja yang sudah memberikan laporan untuk warga menganggur yang ada di desa ataupun kelurahan," katanya.
Meski sudah ada laporan data dan jumlah pengangguran di 85 desa/kelurahan itu.
Sampai Kadis, pihaknya belum mendapatkan angka pasti jumlah angka pengangguran di 85 desa/kelurahan. Karena sambungnya, laporan tersebut masih harus dilakukan verifikasi ulang untuk kebenarannya.
BACA JUGA : Warga Dwi Tunggal Cium Dugaan "Permainan Zonasi"
"Nanti setelah semua desa dan kelurahan menyampaikan ke kami baru dapat kita ketahui angka pastinya berapa jumlah pengangguran yang ada di RL ini," ujarnya.
Dijelaskannya, pendataan terhadap angkatan kerja yang menganggur di tingkat desa/kelurahan yang saat ini tengah dilakukan pihaknya, merupakan salah satu program Pemkab RL yakni, dalam mengentaskan angka pengangguran di Kabupaten RL.
BACA JUGA : 50 Lapak Pedagang Pasar Atas Dibongkar
Dimana langkah awalnya dilakukan pendataan dari masing-masing desa dan kelurahan.
"Jadi sebelum kita memberikan solusi kepada para angkatan kerja yang menganggur, kita harus punya datanya dulu, berapa banyak warga RL yang saat ini tidak memiliki pekerjaan," jelasnya.
Lanjut Kadis, sehingga sampai hari ini sebanyak 71 desa/kelurahan yang belum melaporkan jumlah angkatan kerja yang menganggur masih ditunggu sampai semuanya terkumpul.
Sumber: