1 Bumil di RL Terindikasi HIV/Aids

1 Bumil di RL Terindikasi HIV/Aids

ILUSTRASI/NET--

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Saat ini ada tambahan 1 kasus HIV/Aids di Kabupaten REJANG LEBONG. Dimana 1 kasus tersebut terindikasi menyerang seorang ibu hamil (Bumil).

Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten REJANG LEBONG (RL) menyebut kasus HIV/Aids pada bumil tersebut diketahui setelah dilakukan pemeriksaan tahap awal atau deteksi dini pada salah satu layanan kesehatan (Yankes).

Kadinkes Kabupaten RL, Syahfawi SKM melalui Kasi P2PM, Titin Julita SKM menerangkan antisipasi yang dilakukan pihaknya saat ini agar janin alias anak yang ada dalam kandungan sang ibu tetap aman dan terhindar dari menularnya HIV/Aids, maka yang bersangkutan wajib secara rutin mengkonsumsi obat khusus yang sudah diberikan oleh dokter kepadanya.

BACA JUGA : Permainan Zonasi dan "Jual Beli Bangku", Laporkan ke Pihak Berwajib! 

"Selagi si bumil itu rajin minum obat khusus penyakit HIV/Aids secara teratur, maka besar kemungkinan janin atau anak yang ada di kandungannya tetap aman," terangnya.

Untuk pemeriksaan tahap kedua, kata Titin, akan dilakukan dalam beberapa waktu kedepan sembari melihat kondisi kesehatan sang bumil..

Disisi lain kasus HIV/Aids yang ada di Kabupaten RL hingga saat ini tercatat ada sebanyak 11 kasus. Lanjutnya, yang mana sebagian besar sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Curup dan Puskesmas Curup.

"Sejauh ini total kasus ada 11, termasuk 1 kasus tambahan bumil tersebut," ucapnya.

BACA JUGA : Viral! Kasus Investasi Bodong di Curup 

Masih dikatakannya, Dinkes RL terus berupaya melakukan pencegahan penularan HIV/Aids melalui masing-masing puskesmas yang ada dengan melakukan skrining kelompok berisiko, terutama ibu hamil untuk mencegah penularan dari ibu kepada anak.

"Jika ditemukan ada kasus akan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan konseling dan perawatan lebih lanjut. Tetapi kendala kita kebanyakan penderita HIV/Aids malu dan tidak mau kontrol ke fasilitas kesehatan," ujarnya.

Terakhir pihaknya juga mengimbau, kepada masyarakat RL untuk menghindari pergaulan bebas (seks bebas) sebagai upaya mencegah penularan HIV/AIDS yang lebih luas.

BACA JUGA : Kasus Arisan Bodong Seret Tersangka Baru 

"Kami terus berupaya memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak tertular penyakit tersebut," tandasnya.

Sumber: