Sst.. Dikbud Keluarkan Ini Sebelum Kasus Kemalingan Sekolah
DOK/CE Dedi Warsito--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Atas terjadinya kasus pencurian yang terjadi di SMPN 16 REJANG LEBONG beberapa waktu lalu.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kabupaten Rejang saat ini sedang menunggu kebijakan dari Pemerintah Daerah kabupaten Rejang Lebong terkait pertanggungjawaban atas kejadian pencurian di SMPN 16 RL tersebut.
Karena diketahui semua aset yang sudah hilang tersebut merupakan milik pemerintah.
Adapun informasi yang berhasil dihimpun oleh wartawan CE aset yang dimaksud tersebut yakni 13 unit chromebook merk Acer, 1 unit Speaker aktif merk Advance, 2 unit mikrofon, 1 unit tabung gas LPG 3 Kg, 1 unit mesin rumput merk STIHL dan juga 1 unit tank semprot rumput merk CBA elektronik dan juga semua peralatan IPA, kompor listrik yang ditaksir senilai Rp. 125 Juta rupiah.
BACA JUGA:SMP Ini Dibobol Maling, Pihak Sekolah Nyaris Tidak Tau
BACA JUGA:Pagu ADD dan DD di Lebong Naik, Segini Besarannya !!
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Kadis Dikbud) Rejang Lebong Reza Pakhlevi SH melalui Kepala Bidang SMP Dedi Warsito SP mengatakan bahwasanya sebelumnya pihaknya bersama Kepala SMPN 16 Rejang Lebong, Irwan Syarif sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong dan saat ini masih didalam tahapan penyelidikan.
"Memang benar adanya bahwasanya ada, terjadinya kasus pencurian yang menimpa salah satu sekolah kita di Rejang Lebong pada saat libur semester kemarin, hal semacam ini lah yang sebenarnya kami khawatirkan bisa terjadi," ujar Dedi Warsito SP kepada wartawan CE pada Kamis 12 Januari kemarin.
Dikatakan Dedi bahwasanya sebelum libur semester satu kemarin, pihaknya sudah mengingatkan semua pihak sekolah melalui surat edaran untuk tetap mengontrol sekolahnya meskipun masih dalam suasana libur semester dan Natal dan tahun baru 2023.
BACA JUGA:Polisi Buru Inisial A, Ini Kasusnya...
BACA JUGA:Kabarnya Lelang JPT Dilaksanakan Dalam Waktu Dekat
"Saat ini kita serahkan semuanya kepada pihak yang berwajib untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik, dan juga untuk segala bentuk pertanggungjawaban, saat ini kami sedang menunggu dari kebijakan Pemkab Rejang Lebong bagaimana konsekuensinya atas permasalah tersebut," ucap Dedi.
Sementara Dedi juga mengatakan bahwasanya kejadian tersebut tentulah sangat menghambat untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan saat ini pihaknya akan segerah mencari solusi sehingga permasalahan tersebut segera diselesaikan.
"Karena semua yang hilang tersebut merupakan sarana prasarana untuk sangat mendukung pelaksanaan pembelajar, apalagi semua perangkat chromebook semuanya hilang, pastilah dapat menghambat pelaksanaan ANBK dan kegiatan pembelajaran lainya. Untuk itu, saat ini kami akan mencari solusi sehingga nantinya SMPN 16 Rejang Lebong bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik, meskipun beberapa sarana sudah banyak yang hilang," jelasnya.
Sumber: