Ijuk Air Meles Atas Tembus Pasar Nasional
Aziz /CE Usaha ijuk milik Bambang menembus pasar Nasional. --
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Komoditi ijuk yang berasal dari batang aren di desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang diminati pasar Nasional.
Ini dibuktikan dengan ijuk dari para petani di daerah tersebut banyak diminati oleh sejumlah pengusaha sapu ijuk, maupun sebagai usaha kuliner yang memanfaatkan ijuk tersebut sebagai atap untuk saung ataupun pondok -pondok restoran.
Disampaikan Bambang (40) warga Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang yang merupakan seorang pengepul atau agen penjualan ijuk di desanya.
Mengakui jika dirinya berhasil menjual ijuk tersebut ke Lampung hingga pulau Bali.
BACA JUGA:Minyak Goreng Curah Kosong
BACA JUGA:Meminimalisir Kekurangan Guru, Disdikbud Harapkan 463 Kuota PPPK Guru Terakomodir
"Sekarang ini kan sejumlah daerah sedang mengembangkan usaha pariwisata, untuk itu dalam mengembangkan usaha wisata tersebut saat ini banyak sekali permintaan ijuk dari pelaku-pelaku usaha kuliner yang memanfaatkan ijuk sebagai atap dari saungnya, bahkan sekarang ini yang terbanyak berasal dari daerah Bali," ujar Bambang kepada wartawan CE pada Minggu 29 Januari kemarin.
Dikatakan Bambang bahwasanya berapa pun Ijuk yang berasal dari Desa Air Meles Atas tersebut pasti habis dibeli oleh para pengusaha yang berada di provinsi Lampung.
Dan informasi darinya jika akan kembali di jual hingga ke pulau Bali.
BACA JUGA:Warga Desak Jalan Kartini Segera Diperbaiki, Ancam Pengguna Jalan
BACA JUGA:Penerbitan SK THLT Harus Melalui Rekomendasi Sekda
"Saya membeli ijuk tersebut kepada petani di Air Meles bawah ini dengan harga Rp 2300 hingga Rp 2800 perkilonya, sedangkan ijuk tersebut saya jual kepada agen yang berada berada di kota Lampung dengan harga Rp 3.200 hingga Rp 3.500 perkilonya " jelas Bambang.
Lebih jauh Bambang mengatakan bahwasanya untuk usaha ijuk tersebut sendiri biasanya dia lakukan penjualan selama kurang lebih satu bulan sekali kepada agen yang berada di Provinsi Lampung.
Penjualan ijuk tersebut selama satu bulan sekali, karena dirinya kesulitan mendapatkan stok ijuk sehingga harus mengumpulkan ijuk tersebut terlebih dahulu dari para petani yang berada di Air Meles Atas tersebut.
BACA JUGA:Setelah Dilantik, PPS Bentuk Pantarlih
Sumber: