Stop Nyalahin Nasi, Inilah Penyumbang Kalori Terbesar Bikin Gemuk!
ILUSTRASI/NET--
HEALTH, CURUPESKPRESS.COM-Memahami cara mengendalikan asupan kalori adalah kunci untuk menjaga berat badan yang sehat. Seiring dengan itu, penting untuk memahami bahwa tidak hanya satu jenis makanan atau penyumbang kalori yang membuat gemuk. Sebaliknya, adalah kombinasi dari berbagai faktor, termasuk jenis makanan, jumlah kalori yang dikonsumsi, dan tingkat aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi berat badan seseorang.
Namun, ada beberapa jenis makanan yang cenderung memiliki jumlah kalori yang tinggi per porsi, sehingga mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Beberapa penyumbang kalori terbesar yang perlu diwaspadai meliputi:
1. Makanan Tinggi Lemak dan Gula: Makanan seperti makanan cepat saji, camilan ringan, minuman bersoda, dan makanan yang mengandung banyak lemak jenuh dan gula tambahan dapat memberikan kalori berlebih jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
BACA JUGA:
- Simak Ini Dia Gejala Awal Yang Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung
- DNA Salmon untuk Kecantikan Wajah: Mitos atau Fakta?
2. Makanan Olahan: Makanan olahan seringkali mengandung lebih banyak kalori daripada makanan segar karena penambahan bahan tambahan seperti gula, garam, dan lemak trans. Contohnya adalah makanan beku, makanan kaleng, dan makanan siap saji.
3. Minuman Beralkohol: Minuman beralkohol dapat memberikan kalori tambahan yang signifikan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Alkohol juga dapat mempengaruhi nafsu makan, sehingga menyebabkan konsumsi makanan yang lebih banyak.
Penting untuk diingat bahwa penambahan berat badan biasanya terjadi jika seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang mereka bakar melalui aktivitas fisik dan metabolisme basal. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengendalikan berat badan adalah dengan menjaga keseimbangan antara asupan kalori dan pembakaran kalori melalui diet seimbang dan olahraga teratur.
Jika Anda ingin mencapai atau menjaga berat badan yang sehat, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik berdasarkan situasi kesehatan dan tujuan Anda.
Sumber: