Mengenal Apa Itu Skizofrenia dan Bipolar, Beserta Gejalanya

Mengenal Apa Itu Skizofrenia dan Bipolar, Beserta Gejalanya

ILUSTRASI/NET--

 Berikut berbagai faktor yang ditengarai bisa menyebabkan gangguan bipolar:

  • Genetik atau keturunan

Seseorang yang punya riwayat keluarga dengan gangguan bipolar lebih berisiko mengalami masalah kembar ini.

Studi pada anak yang kembar identik menunjukkan adanya hubungan genetik yang kuat dalam perkembangan gangguan bipolar.

  • Ketidakseimbangan kimia di otak

Kondisi ini juga bisa timbul apabila ada ketidakseimbangan neurotransmiter, yaitu zat kimia otak yang mengatur suasana hati dan perilaku.

Ketidakseimbangan ini dapat mempengaruhi perubahan suasana hati dan energi seseorang yang bisa mengacu pada bipolar.

  • Lingkungan

Stres kronis, trauma fisik dan emosional bisa memicu gangguan ini. Peristiwa hidup  seperti kehilangan orang yang dicintai atau konflik dalam hubungan dapat menjadi pemicu atau memperburuk episode bipolar.

  • Perubahan hormonal

Fluktuasi hormon dalam tubuh, seperti selama kehamilan, menstruasi, atau menopause membuat seseorang lebih rentan mengalami masalah mental yang satu ini. 

  • Kemampuan menangani stres

Nyatanya, ada beberapa orang yang memiliki koping stres yang kurang baik. Nah, orang-orang seperti inilah yang rentan mengalami kondisi ini. Pasalnya, mereka kesulitan untuk mengatasi tekanan hidupnya. 

  • Konsumsi zat-zat psikoaktif

Penggunaan narkoba atau alkohol secara berlebihan dapat memicu atau memperburuk episode mania atau depresi pada individu yang rentan terhadap gangguan ini.

  • Mengidap gangguan mental 

Masalah mental seperti gangguan kecemasan atau gangguan penggunaan zat juga dapat meningkatkan risiko kondisi ini.

Sebab, mereka yang telah mengidapnya amat rentan mengalami gangguan suasana hati yang ekstrem.

  • Perubahan siklus tidur

Gangguan tidur, baik kurang tidur atau tidur berlebihan, dapat memicu episode mania atau depresi pada individu dengan gangguan bipolar.

Perubahan suasana hati yang ekstrem ternyata bisa mengganggu kualitas tidur pengidapnya.

 

 

Sumber: