PMM Faperta UNIB, Tanam Kedelai Hitam dengan Sistem Monokultur dan Tumpang Sari Kedelai dengan Jagung Manis

Program PMM Faperta UNIB.-Ist-
BENGKULU, CURUPEKSPRESS.COM - Tim Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (Unib) menggelar kegiatan persiapan lahan penanaman Kedelai Hitam bersama mahasiswa KKN dan mitra gapoktan. Kegiatan yang digelar pada Selasa 17 Juni 2025 tersebut diketuai oleh Dr. Hesti Pujiwati, SP., M.Si (dari program studi Agroekoteknologi), beranggotakan Selly Ratna Sari, S.Pi., M.Si (dari program studi Teknologi Industri Pertanian), dan Melani Anisa Fitri, S.Tr.P., M.P. (dari program studi Agribisnis).
Program PMM Faperta UNIB.-Ist-
Adapun kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Masyarakat dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PMM) oleh Mahasiswa yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia.
BACA JUGA:Dosen Faperta UNIB Memperkenalkan Teknik Cangkok dan Stek Tanaman Buah-buahan Agar Berbuah Lebat
BACA JUGA: Ayo Kuliah di Magister Kenotariatan Unib, Lulus Bisa Langsung jadi Notaris
Dengan tema “Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Teknologi Pertanian dan Inovasi Pengolahan Kedelai Hitam di Kelurahan Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara”.
Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui penerapan teknologi budidaya dan inovasi pascapanen tanaman kedelai hitam, yang memiliki potensi pasar tinggi sebagai bahan baku tempe, kecap, dan produk olahan lainnya.
Persiapan lahan yang dilakukan mencakup dua sistem budidaya, yaitu: Sistem monokultur, di mana kedelai hitam ditanam secara tunggal; serta Sistem tumpangsari, yang memadukan penanaman kedelai hitam dengan jagung manis dalam satu lahan, untuk meningkatkan efisiensi lahan dan pendapatan petani.
BACA JUGA:Dosen dan Mahasiswa Magister Agroekoteknologi Unib Bikin Percontohan Ubi Jalar Dalam Karung
“Persiapan lahan merupakan tahap awal yang sangat penting dalam proses budidaya. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar secara praktik, tetapi juga terlibat langsung dalam proses pemberdayaan masyarakat,” ujar Dr. Hesti Pujiwati.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk kolaborasi antara perguruan tinggi, mahasiswa, dan masyarakat dalam upaya menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan berdampak ekonomi nyata.
Sumber: