Di dalam negeri Abe dipuja. Apalagi oleh golongan kanan.
Di luar negeri bervariasi. Di Korea sendiri Abe kurang populer. Itu karena Abe pernah melancarkan perang dagang dengan Korsel. Yang diserang pun membalas. Amerika yang menengahi dua tetangga yang masih sama-sama senjata Amerika di barisan depan menghadapi Tiongkok . Korsel juga jengkel karena Abe menghapus beban sejarah soal wanita Korea yang dijadikan sasaran seks tentara Jepang selama perang.
Bahkan dipertanyakan mengapa Abe demonstratif naik pesawat tempur Jepang ''itu''. Di Jepang, pesawat itu tidak disebut pesawat tempur karena Jepang dilarang Amerika punya angkatan perang. Pesawat yang dipilih ''itu'' dari skuadron yang dulu paling hebat dalam menggempur Korea.
Tiongkok lebih tidak simpati lagi pada Abe. Tapi agak keterlaluan: tewasnya Abe sampai disyukuri dan dirayakan. Syukuran itu memang hanya di medsos. Bukan sikap resmi negara. Tapi medsos kan dikontrol pemerintah. Mengapa dibiarkan.
Sentimen Tiongkok pada Abe tidak hanya akibat pemerintahannya. Itu sudah sejak zaman kakeknya.
Kakek Abe, Nobusuke Kishi adalah raja ekonomi di satu wilayah yang sekarang disebut Dongbei. Waktu itu Dongbei –kini meliputi provinsi Liaoning, Heilongjiang, dan Jilin-- dijajah oleh Jepang.
Kakek Abe di masa perang itu juga menjabat wakil menteri persenjataan di Kabinet Perdana Menteri Hideki Toyo. Setelah Jepang kalah, Amerika menetapkan sang Kakek sebagai penjahat perang kelas A. Dalam perkembangannya sang Kakek diampuni. Anak-anaknya, dan cucu-cucunya, sampai pun Shinzo Abe tetap jadi tokoh nasional yang populer.
Lalu Jepang juga dikaitkan dengan pembunuhan massal di Nanjing. Yang dilakukan oleh tentara pendudukan Jepang. Jutaan orang tewas. Jepang dianggap sejajar dengan Nazi di zaman Adolf Hitler.
Abe ingin menghapus semua itu. Abe pun kian dipuja kelompok kanan setelah menjadi perdana menteri pertama yang berani berkunjung ke kuil Yasukuni. Itulah kuil khusus untuk menghormati kepahlawanan tentara Jepang yang berperang di Tiongkok.
Ketidaksimptian ke Abe, tentu juga ada hubungannya dengan Taiwan. Abe adalah sahabat terbaik Taiwan. Yang selalu membela Taiwan. Dan itu dilihat secara nyata oleh Tiongkok.
Hebatnya Abe adalah lambang pewaris dinasti politik di Jepang. Kakeknya, ayahnya, saudaranya, adalah tokoh-tokoh politik nasional.
Pewarisan itu kini berakhir. Abe tidak punya anak. Akie Matsuzaki tokoh muda oposisi yang awalnya lantang mengkritik Abe, jadi istrinya. Dia putri seorang CEO pabrik cokelat yang terkenal. Sang Istri, mantan DJ sebuah radio, sudah berusaha dengan berbagai cara –termasuk melakukan bayi tabung– tapi tidak berhasil.
Abe telah membuat banyak sejarah. Orang hidup harus pernah membuat sejarah –sekecil apa pun. Abe telah membuat sejarah besar-besar. Untuk bangsanya.
Di Pemilu Minggu kemarin, Akie Matsuzaki terpilih sebagai anggota legislatif. Dengan mudah. Antara lain berkat dukungan kampanye dari Abe. Selasa kemarin Akie ke Tokyo. Ke tempat persemayaman mayat Abe. Ia ingin melapor bahwa ia sudah terpilih lagi. Di depan jenazah ia berjanji akan memperjuangkan keinginan rakyat Nara yang ia wakili. (Dahlan Iskan)