CURUP, CURUPEKSPRESS.COM – Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG Provinsi Bengkulu, bahwa saat ini Bengkulu termasuk Rejang Lebong sedang dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Berkaitan dengan hal tersebut Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Rejang Lebong, mengingatkan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran.
“Dengan masa peralihan musim kemarau ini para warga di Rejang Lebong kembali diingatkan terkait potensi kebakaran yang bisa saja terjadi,” kata Kepala Dinas (Kadis) Damkar Kabupaten Rejang Lebong, Fery Najjamudin.
Ia melanjutkan, di musim kemarau ini sangat rentan dengan potensi kebakaran.
Tidak hanya rumah tempat tinggal tapi lahan seperti hutan atau kebun juga memiliki potensi kebakaran yang sama.
BACA JUGA:
- Heboh, Klinik Milik Waka II DPRD Kepahiang Kebakaran
- Tragedi Bongkar Musala, 1 Meninggal 3 Luka-luka
“Bahkan lahan kosong, hutan atau kebun juga bisa saja menimbulkan kebakaran karena dipicu melalui dedaunan atau dahan-dahan yang kering,” jelasnya.
Di musim kemarau ini, kata Fey, selain terik matahari, angin juga cukup kencang. Keduanya sangat bisa membuat kobaran api cepat merambat.
Oleh karena itu, pihaknya meminta warga untuk tidak melakukan pembakaran sampah atau daun kering secara sembarangan. Karena dikhawatirkan malah menimbulkan kobaran api yang cukup besar.
“Kalaupun ingin membakar sampah perhatikan betul ketika meninggalkan lokasi posisi api sudah padam, ini supaya tidak merembet kemana-mana. Apalagi kadang warga suka membakar sampah di kebun, harus diperhatikan,” bebernya.
BACA JUGA:
- Pasca Kebakaran, Camat Pilih Ngantor di Kantor KB
- Bupati Kepahiang Santuni Korban Kebakaran, Harta Benda Ludes Tak Tersisa
Selain itu, juga diingatkan kepada warga untuk mengecek kelengkapan kompor gas dan kelistrikan di rumahnya masing-masing ketika bepergian keluar rumah.
Pasalnya, banyak kebakaran gedung atau rumah di Rejang Lebong terjadi karena kerusakan pada instalasi listrik atau kompor gas.
“Kedua perlengkapan rumah tangga ini kerap dan selalu menjadi pemicu utama ketika ada kebakaran. Makanya harus di cek kembali, kalau sekira tidak layak pakai ganti dengan yang baru,” tukasnya.
BACA JUGA: