Penting untuk mengenali tanda-tanda awal KDRT, seperti ancaman verbal, penghinaan, atau perubahan perilaku pasangan yang semakin agresif.
Jika tanda-tanda ini muncul, segera diskusikan dengan pasangan atau carilah bantuan dari pihak ketiga seperti konselor atau pihak berwenang.
Memiliki jaringan dukungan sosial yang kuat, baik dari keluarga besar, teman, atau komunitas, dapat membantu mengurangi risiko KDRT.
Dukungan dari luar rumah dapat memberikan ruang bagi korban untuk berbicara dan mencari solusi saat merasa terancam.
BACA JUGA:Ini Pemicu KDRT Venna Melinda, Baca Sampe Tuntas!
BACA JUGA:Menangis! Anak Terdakwa Minta Keringanan Hukuman, Lanjutan Sidang Kasus KDRT
8. Ajukan Konseling atau Terapi
Jika konflik dalam rumah tangga mulai sulit dikendalikan, mengikuti konseling pasangan atau terapi keluarga dapat menjadi solusi efektif.
Terapi ini dapat membantu menemukan akar masalah dan memperbaiki pola komunikasi yang lebih sehat.
9. Lindungi Anak dari Dampak KDRT
Anak-anak yang menjadi saksi KDRT dapat mengalami trauma yang mendalam.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa anak-anak terlindungi dari potensi kekerasan dan diajak bicara tentang pentingnya perilaku saling menghormati dalam keluarga.
BACA JUGA:Kasus KDRT Capai 10 Kasus