Dalam situasi di mana terlalu banyak opsi yang harus dipertimbangkan, seseorang bisa mengalami "paralysis by analysis" — kebingungan yang justru membuat mereka mengambil keputusan yang buruk atau tidak memutuskan sama sekali.
Optimisme memang baik, namun jika berlebihan, hal ini bisa membuat seseorang meremehkan risiko atau tantangan yang mungkin terjadi.
Optimisme yang tidak realistis sering kali membuat seseorang mengambil keputusan yang terlalu percaya diri, padahal kenyataan yang dihadapi jauh lebih sulit daripada yang dibayangkan.
BACA JUGA:Hal yang Mendasari Seseorang Berpikir Bahwa Dirinya Selalu Gagal
BACA JUGA:Alasan Logis Seseorang Tidak Ingin Popularitas dalam Hidup
10. Merasa Tidak Memiliki Pilihan
Saat seseorang merasa bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain, mereka bisa terdorong untuk mengambil keputusan yang sebenarnya bukan yang terbaik.
Perasaan terjebak atau putus asa bisa membuat seseorang menerima situasi atau keputusan yang tidak ideal, hanya karena mereka tidak melihat alternatif lain.
Mengambil keputusan buruk adalah hal yang wajar dan bisa terjadi pada siapa saja.
Namun, dengan menyadari faktor-faktor yang sering menyebabkan keputusan buruk, seseorang bisa lebih berhati-hati dalam menentukan pilihan.
Penting untuk meluangkan waktu, mengendalikan emosi, mencari informasi yang tepat, dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.
Dengan begitu, kemungkinan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan bijaksana akan semakin besar.