Teh Naga Hitam Ada di Bengkulu, Komoditi Ini di Ekspor Hingga ke Taiwan

Selasa 26-09-2023,09:54 WIB
Reporter : NICKO
Editor : redaksi

KEPAHIANG,CURUPEKSPRESS.COM - Selain memproduksi teh hijau pada umumnya, salah satu perusahaan yang ada di daerah perkebunan Kabawetan juga memproduksi teh hitam atau teh oolong (ulung). Teh tersebut diekspor langsung ke negara Taiwan.

PT tersebut adalah PT Tri Ulung Mega Surya, atau dikenal sebagai PT TUM.

Diketahui, teh oolong (ulung) dari Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu ini memiliki mutu yang sangat baik. Sehingga menjadi pesona sendiri untuk masyarakat di mancanegara khususnya di negara Taiwan.

Berdasarkan penelusuran "oolong" berasal dari bahasa Mandarin yang berarti naga hitam. Dimana menurut kebudayaan China, naga hitam selalu diidentikkan dengan sesuatu yang baik.

Jadi jika teh oolong itu diminum secara rutin, katanya badan akan terasa bugar dan jauh dari penyakit.

Sayangnya, teh ulung yang dihasilkan dari perkebunan teh Kabawetan Kabupaten Kepahiang ini sangat sulit dijumpai di pasar domestik. Bahkan, di pasaran Kabupaten Kepahiang sekalipun. 

Adapun alasannya, karena wilayah perkebunan teh tersebut di kuasai oleh orang dari luar Indonesia, yakni Taiwan.

BACA JUGA:

Tempat pembuatan teh hitam atau teh oolong itu sedikit tertutup dan memasarkan hasilnya langsung ke Taiwan, sehingga tidak melalui pasar domestik.

Diketahui usai dipanen oleh pemetik teh yang merupakan mayoritas warga Kecamatan Kabawetan. Daun teh kering yang berbentuk keriting kecil-kecil langsung dimasukkan ke dalam kardus-kardus berukuran sekitar 18 Kg.

Dimana setiap bulan, satu kontainer berisi kardus-kardus dengan teh ulung di dalamnya akan dikapalkan ke Taiwan.

Biasanya, pengiriman tersebut dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. Lalu setibanya di Taiwan, teh ulung dari Kepahiang ini akan diberi merek "Taiwan Oolong Tea", dan sama sekali tidak ada nama Kepahiang, apa lagi nama Bengkulu, bahkan Indonesia sekali pun.

"Kalau dulu nampaknya pada produk teh oolong ada mencantumkan Kepahiang Indonesia. Akan tetapi untuk saat ini, saya tidak tahu apakah nama Kepahiang masih dicantumkan atau tidak. Karena memang jenis teh oolong ini sulit ditemui di pasar Kabupaten Kepahiang," ujar Edwar Samsi SIP MM yang merupakan tokoh masyarakat Kabupaten Kepahiang.

Dijelaskan Edwar, pada saat dirinya menjabat sebagai anggota DPRD Kepahiang. Beberapa anggota DPRD pernah menyambangi PT itu, dapat disimpulkan bahwa selain kontribusi yang tidak ada bagi Pemerintah Kabupaten Kepahiang, PT TUM juga dinilai tidak banyak melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR).

Bahkan jalan menuju kantor PT TUM dalam keadaan buruk dan becek ketika hujan turun. Selain itu Edwar juga mengatakan, bahwa keberadaan PT TUM yang memiliki 100 persen saham atas perkebunan teh yang dikelolanya tersebut perlu dievaluasi.

Kategori :