Saranjana! Kisah Kota Tak Kasat Mata di Indonesia yang Dijadikan Film Bioskop

Sabtu 28-10-2023,19:00 WIB
Reporter : Sandia Jayanti
Editor : HEFICA B.U

ENTERTAINMENT, CURUPEKSPRESS.COM -  Kota Saranjana yang ada di Pulau Kalimantan dikenal sebagai kota ghaib atau kota tak kasat mata. Hal ini dikarenakan Kota Saranjana tidak terdaftar atau tertera  pada peta Indonesia dan diyakini memang ada keberadaannya oleh masyarakat. 

Kota Saranjana pun menjadi inspirasi Film ‘Saranjana: Kota Ghaib’ yang ditayangkan di bioskop pada tanggal 26 Oktober 2023.

Yang berada di bawah naungan produksi DHF Entertaiment dengan produsernya Johansyah Jumberan dan Victor G.Pramusinto. Film ini pun diangkat dengan mendeskripsikan latar di Pulau Laut, Kota Baru, Kalimantan Selatan. 

BACA JUGA:Bikin Baper, 5 Rekomendasi Film Romantis Indonesia Terbaru Oktober 2023 di Bioskop

Berikut Sinopsis dari film ' SARANJANA: KOTA GHAIB '

Dengan mengisahkan sekelompok anggota band yang berasal dari Jakarta yang berjuang dan melakukan perjalanan di Kota Baru.

Perjalanan tersebut dilakukan untuk menemukan salah satu anggotanya yang menjadi musisi dalam band mereka. Yang hilang dari tempat penginapan secara tiba-tiba dan kehilangan musisi tersebut diduga dibawa ke Saranjana.

Mereka diberi waktu selama 7 hari untuk dapat kembali keluar dari kota saranjana dengan membawa anggota yang hilang tersebut.BACA JUGA: 5 Film Horor Indonesia Tayang Bulan Oktober Ini, Hanya di Bioskop

Musisi yang hilang bernama Shita tersebut akan diperankan oleh Aktris cantik Adinda Azani. Dan anggota band lain akan diperankan oleh Luthfi Aulia, Ajeng Fauziah, Irzan Faiq, Betari Ayu, Mouris Sam, Gusti Gina dan lainnya.

 

Sebelum menonton, akan lebih seru jika anda tau apa saja fakta di balik Kota Saranjana :

 

• Tertera pada Peta Kuno

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, dapat dikatakan bahwa saranjana memang benar pernah ada tapi menghilang. Ditemukan di wilayah Kalimantan Selatan Desa Oka-Oka Kecamatan Pulau Laut Kotabaru.

Ada juga tertera pada peta kuno tahun 1845 dengan daerah yang bernama Tandjong (Hoek) serandjana. Lalu ada seorang jurnalis bernama Salomon Muller dari Jerman yang mengilustrasikan dalam peta daerah pesisir dan pedalaman “Kaart Van De Kust-en Binnenlanden Van Banermasing Behoorende Tot De Reize In Het Zuidelijke Gedelter Van Borneo.”

Kategori :