Trump dan Netanyahu di Balik Gencatan Senjata, Benarkah Ini Taktik Halus untuk Mengusir Warga Gaza?
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu - sumber foto: instagram/b.netanyahu--
Apalagi, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, sebelumnya terang-terangan menolak gencatan senjata, sehingga ada dugaan bahwa Trump dan Netanyahu memiliki kesepakatan terselubung terkait Gaza.
Gencatan Senjata atau Ada Rencana Lain?
Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, kenyataan di lapangan justru menunjukkan bahwa pelanggaran terus terjadi. Hikmahanto menyoroti bahwa rakyat Palestina tetap menjadi sasaran serangan Israel, yang bisa jadi merupakan bagian dari strategi agar mereka meninggalkan Gaza secara sukarela.
“Setiap hari masih ada rakyat Palestina yang terbunuh. Saya kira ini adalah taktik agar Israel tetap bisa masuk Gaza,” ujarnya.
BACA JUGA:Israel Bombardir Gaza Pasca Gencatan Senjata, 82 Korban Berjatuhan
BACA JUGA:Akhirnya Tercapai! Israel - Hamas akan Lakukan Gencatan Senjata Gaza, Berikut Poin Kesepakatannya
Ia juga curiga bahwa gencatan senjata ini hanya dalih untuk kembali menyerang Hamas, terutama setelah Israel mengalami kesulitan dalam menaklukkan kelompok tersebut secara militer.
Di tengah situasi ini, Hikmahanto berharap agar Presiden Prabowo Subianto bisa membersamai hal ini untuk memperkuat posisi Indonesia dalam mendukung Palestina.
Ia menyarankan empat langkah konkret yang bisa dilakukan Indonesia:
- Menambah kehadiran pasukan medis untuk membantu korban di Gaza.
- Memperjuangkan mandat dari PBB agar Indonesia bisa berperan dalam pasukan penjaga perdamaian.
- Mengajak negara lain berpartisipasi dalam rekonstruksi Gaza pascakonflik.
- Mendorong solusi two-state solution agar Palestina segera merdeka.
Gencatan senjata seharusnya menjadi jalan bagi perdamaian, bukan alat untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka. Oleh karena itu, sikap kritis dari berbagai pihak, termasuk Indonesia, sangat diperlukan agar strategi terselubung ini tidak menjadi kenyataan.
Sumber: