Banjir Rendam Persawahan dan Rumah Warga

Banjir Rendam Persawahan dan Rumah Warga

img-20161111-wa0005

Banjir Rendam Persawahan dan Rumah Warga

Kerugian Ditaksir hingga Puluhan Juta

KEPAHIANG, CE – Hujan deras yang terjadi Jum'at (11/11) kemarin ternyata berdampak bagi para petani di Desa Pulo Geto Kecamatan Merigi. Areal persawahan mereka sekitar seluas 2 Ha, terendam banjir. Bajir itu sendiri akibat dari meluapnya aliran air Sungai A. Rekah. Tingginya curah hujan, aliran sungai tak mampu menahan laju debit air sehingga meluap dan membanjir sawah masyarakat di sekitar. Pantauan di lapangan hingga saat ini hujan masih terus turun dan air sungai semakin deras. Salah seorang warga Desa Pulo Geto Mustari (54) mengatakan saat ini yang telah terlihat akibat luapan sungai adalah sawah yang terendam dan beberapa tanah kuburan longsor. “Kami khawatir hujan terus-menerus akan berdampak buruk. Tadi saja ada kuburan di atas jembatan ada yang longsor. Kondisi ini jelas membuat areal sawah yang ada di bawah terendam air,” ujar Mustari. Akibat terendamnya areal persawahan milik warga otomatis membuat petani menjadi merugi. Tanaman padi rusak dan menyebabkan terancam gagal panen. Dengan kondisi ini ditaksir para petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Tak hanya itu, selain areal sawah yang terendam adapula rumah salah seorang yang terancam terseret air bah. Salah satunya rumah Ceng (45) yang lokasinya tepat berada di bawah jembatan dan pinggiran sungai. Bahkan saat ini air luapan sungai telah masuk ke bagian dalam dapur rumahnya. "Air perlahan mulai memasuki bagian dapur rumah. Kami agak cemas, dan berharap air ini tidak meluap mengingat air sudah mulai masuk," ujar Ceng. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, masyarakat harus lebih waspada terutama pada saat turun hujan. Selain itu diharapkan adanya perhatian dari Pemerintah Daerah, dengan adanya Satgas Tanggap Darurat. (CE3)

Sumber: