Buron 1 Tahun, TSK Begal Ambulans Dilumpuhkan

Buron 1 Tahun, TSK Begal Ambulans Dilumpuhkan

HABIBI/CE Kapolres RL AKBP Tonny Kurniawan SIK saat memimpin press release ungkap kasus begal ambulans pada Sabtu (2/9) kemarin --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Masih ingat kasus viral begal ambulans Covid-19 yang terjadi di jalan lintas Curup-Lubuklinggau tepatnya di Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang pada 3 Juli 2021 lalu.

Saat ini, tersangka kedua dari 6 pelaku begal ambulans milik PSC 119 BD 9177 KY, berhasil diamankan oleh Tim Ospnal Satreskrim Polres Rejang Lebong (RL) pada Jumat (1/9) malam. 

Kapolres RL AKBP Tonny Kurniawan SIK mengatakan untuk yang diamankan ini, yakni EDS (33) warga Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang.

BACA JUGA:Ini Modus Pembegal Ambulance di Kepala Curup

BACA JUGA:Polda Kejar Begal Ambulans, Sudarno: Ada 7 Pelaku

Dimana EDS ini, merupakan tersangka kedua yang berhasil diamankan karena sebelumnya, DS yang merupakan otak pembegalan sudah lebih dulu diamankan dan saat ini masih dalam proses persidangan. 

"Ada 6 orang diduga menjadi pelaku begal ambulans. Alhamdulillah, 2 orang sudah berhasil diamankan dan terbaru EDS," ujar Kapolres dalam press releasenya, Sabtu 3 September.

Menurut Kapolres, dengan telah diamankan 2 orang ini, maka tersisa 4 orang lagi yang saat ini sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO). 

Adapun 4 orang lagi yakni BY (20) warga Desa Kepala Curup, BA (35) warga Desa Tanjung Aur Kecamatan Sindang Kelingi, FA (18) warga Desa Kepala Curup dan RE warga Desa Kepala Curup.

BACA JUGA:1 Pelaku Begal Ambulans Didoor !!

BACA JUGA:Sembunyi di Kebun, 1 Begal Ambulans Ditembak

"Terhadap 4 orang ini, kami minta untuk segera menyerahkan diri. Baik secara pribadi maupun keluarganya," sampainya.

Ditambahkan Kasat Reskrim, AKP Sampson Sosa Hutapea SIK mengatakan untuk tsk EDS, sebelumnya pihaknya sempat kesulitan melakukan penangkapan. Hal ini lantaran tsk EDS ini kerap berpindah-pindah tempat.

Namun setelah melakukan penyelidikan, keberadaan terakhir tsk EDS ini di sebuah pondok kebun Desa Apur. 

"Dari situlah kemudian, kami bergerak menuju lokasi. Bahkan, untuk menuju lokasi kami juga kesulitan karena harus menempuh perjalanan kaki 1 jam baru sampai ke pondok. Karena memang lokasinya, jauh dari keramaian dan pondok kebun yang ditempati pelaku ini, memang tidak dihuni bahkan orang yang berkebun di sana juga sepi," katanya.

BACA JUGA:Pembegal Ambulans Wajah Lama

BACA JUGA:Dewan Dukung Usut Pembegal Ambulans

Sementara itu, sebut Kasat pihaknya terpaksa melumpuhkan pelaku dengan tindakan tegas terukur pada bagian kaki kiri dan kanan.

Hal ini, saat akan diamankan pelaku mencoba lari dan melakukan perlawanan sehingga membahayakan petugas. 

"Untuk saat ini, pelaku sudah berhasil diamankan dan kami tengah lakukan pengembangan lebih lanjut," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi begal ambulans tersebut terjadi pada Sabtu (3/7) dini hari sekira pukul 01.06 WIB tersebut bermula saat mobil Ambulance PSC 119 RL dengan nopol BD 9177 KY yang dikendarai oleh Muhammad Abdul Kunci dan 1 Perawat Indah Permata mengalami pecah ban sepulangnya dari mengantar pasien Covid-19 ke RSUD Ar Bunda.

BACA JUGA:Polres Siapkan Reward Rp 5 Juta, Yuk Informasikan Keberadaan Begal Ambulans

BACA JUGA:Tedakwa Begal Ambulans Tidak Bisa Berkelit

Dari situlah, kemudian sopir langsung turun untuk mengganti ban yang sebelumnya pecah. Tiba-tiba seketika datanglah para kawanan begal yang diketahui berjumlah 7 orang yang berpura-pura menawarkan bantuan.

Tak lama berselang, justru sopirnya langsung ditodong menggunakan senjata tajam (sajam) jenis Pisau. Bukan hanya sopir, namun perawat juga ditodong dengan menggunakan sajam dan meminta sejumlah barang berharga yang ada ditangan korban.

Akibat ancaman tersebut, para kawanan begal tersebut berhasil mengambil sejumlah barang seperti dua unit Handphone, uang senilai Rp 150 ribu dan tensi digital berhasil dibawa oleh kawanan begal.

Kemudian setelah berhasil mengambil sejumlah barang, para kawanan begal tersebut langsung kabur dari TKP.

Sumber: