Tingkatkan Mutu dan Kualitas Pendidikan di RL, Bupati Harapkan Guru Penggerak Terus Bertambah

Tingkatkan Mutu dan Kualitas Pendidikan di RL, Bupati Harapkan Guru Penggerak Terus Bertambah

Nicko/ce Foto bersama bupati dan guru penggerak di Rejang Lebong. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Upaya untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya di wilayah Rejang Lebong.

Bupati RL Drs H Syamsul Effendi MM menargetkan agar menjelang tahun 2023 mendatang, guru penggerak yang berkompeten di RL diharapkan jumlahnya terus bertambah seiring gencar dilaksanakannya sosialisasi program calon guru penggerak (CGP).

Hal ini sebagaimana disampaikan bupati kepada CE, usai menghadiri kegiatan sosialisasi program pendidikan guru penggerak (SSPGPP), implementasi kurikulum merdeka (IKM), dan pembukaan komunitas program sekolah penggerak (PKPSP), yang dilaksanakan di Aula Sekolah Dasar Unggulan Aisyiyah (SDUA) Taman Harapan Curup (THC) pada Jumat 16 September kemarin.

BACA JUGA:Camat Bermani Ulu Minta Gunakan BKK Secara Baik

BACA JUGA:Inspektorat Lacak Oknum ASN Gelapkan Motor Ojek

"Sesuai dengan yang diprogramkan oleh Kementerian Pendidikan. Saya menargetkan, agar guru penggerak yang berasal dari Kabupaten RL jumlahnya terus bertambah. Dimana saya akan memberikan dukungan penuh kepada Dikbud RL untuk melaksanakan serangkaian kegiatan seperti sosialisasi dan juga kegiatan lainnya," ujar bupati.

Dikatakan bupati, jika saat ini RL memiliki jumlah guru penggerak terbanyak di Provinsi Bengkulu dibanding dengan kabupaten lainnya.

Hanya saja itu tetap tidak cukup, karena masih diperlukan penambahan guru penggerak lebih banyak lagi di wilayah RL, untuk memberikan perkembangan yang nyata pada pendidikan di RL.

"Kalau melihat dari program yang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan RI. Nampaknya semua guru kedepannya diminta untuk menjadi guru penggerak. Hanya saja itu masih butuh proses yang panjang. Untuk itulah saya mengharapkan, sejak dini kita mulai gencar melaksanakan yang namanya sosialisasi guru penggerak ini," ucap bupati.

BACA JUGA:Maling HP, Residivis Kembali di Sel

BACA JUGA: Pemkab Raih Penghargaan Pengendalian Inflasi Terbaik, Wilayah Sumatera

Ditempat yang sama, disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) RL Rezza Pakhlevie SH.

Jika pihak Dikbud juga akan mensukseskan program yang sudah disusun oleh Kementrian Pendidikan RI untuk perkembangan pendidikan di Indonesia.

Dimana pihak Dikbud juga akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, agar guru-guru yang bersangkutan mendaftarkan dirinya sebagai guru penggerak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

"Sesuai dengan jadwal pendaftaran guru penggerak yang dijadwalkan pemerintah nantinya. Kami akan terus mendorong agar guru-guru di RL ini dapat mendaftarkan dirinya untuk menjadi guru penggerak. Karena dengan dirinya menjadi salah satu guru penggerak, maka akan dapat mentransfer ilmunya yang didapat pada pelatihan-pelatihan kepada guru lainnya yang ada di RL," sampai Rezza.

BACA JUGA:BKK Bisa Buka Lapangan Kerja

BACA JUGA:Mahasiswa UPP Tolak Pindah Kampus

Disisi lain, Rezza juga menyampaikan, jika adanya guru penggerak ini berhubungan erat dengan implementasi kurikulum merdeka (IKM) yang sudah diterapkan oleh beberapa sekolah penggerak di RL, dan juga 22 sekolah yang menjalankan IKM secara mandiri.

Untuk itu semakin banyak guru penggerak di RL, maka akan semakin dekat juga impian RL untuk menjadikan semua sekolah menjadi sekolah penggerak.

"Yang jelas, apapun program dari Kementrian Pendidikan RI yang memang tujuannya untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Kami akan mendukung dan menjalankan sepenuhnya program yang sudah dibentuk itu. Apalagi untuk sosialisasi guru penggerak dan IKM," saingkat Rezza.

Sumber: