Bunga Rafflesia Dirusak OTD, Kades Tebat Pulau Geram

Bunga Rafflesia Dirusak OTD, Kades Tebat Pulau Geram

CW/CE RUSAK: Kondisi bunga Rafflesia Alnordi yang dirusak oknum tak bertanggungjawab. --

CURUP, CURUPEKSPRESS.COM - Belum sampai beberapa hari sejak bunga Rafflesia Alnordi ditemukan warga desa Tebat Pulau Kecamatan Bermani Ulu Kabupaten Rejang Lebong.

Saat ini kondisi bunga langka tersebut sudah tidak bisa lagi dilihat keindahannya lagi. Pasalnya bunga Rafflesia yang sudah mekar sempurna tersebut dirusak oleh orang tak bertanggungjawab (OTB).

Pantauan wartawan, perusakan bunga Rafflesia ini terjadi pada bagian kelopak bunga yang sengaja dipotong-potong.

Diduga perusakan bunga Rafflesia tersebut terjadi pasca banyaknya warga yang datang melihat bunga langka tersebut dan adanya retribusi yang dikenakan bagi para pengunjung. 
BACA JUGA:Dikbud Sayangkan Guru Terlibat Kasus Mucikari

BACA JUGA:SDIT Rabbi Radhiyya, Gelar Outdoor Learning

Disampaikan Kades Tebat Tenong, Jeriyan (45) dirinya selalu pemerintah Desa merasa sangat kecewa atas rusaknya bunga rafflesia tersebut.

Menurut Kades perusakan bunga Rafflesia tersebut dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab pada rentan waktu hari Selasa hingga Rabu kemarin.

Pasalnya pada hari Selasa sebelumnya, wartawan koran ini sempat meliput penemuan bunga Rafflesia tersebut. 

"Saya menyayangkan dan sangat-sangat kecewa akan perbuatan orang tersebut. Seharusnya bunga yang menjadi kebanggaan Provinsi Bengkulu ini di jaga dan kita lestarikan bukan malah dirusak atau dihancurkan," jelas JeriyanDes kepada wartawan CE di kantor Desa kemarin. 

BACA JUGA:ANBK 6 SMP Terkendala Listrik Padam

BACA JUGA:Dijanjikan Reward ke Singapore, Honor Paskibraka Belum Dibayar

Dikatakan Jeriyan, pihaknha saat ini belum mengetahui siapa oknum yang merusak bunga Rafflesia tersebut.

Dan pihaknya juga saat ini sedang mencari tahu siapa orang yang menjadi dalang perusakan tersebut. 

" Kami pagi hari tadi (kemarin, red) rencananya akan berkunjung dan melihat Bunga Rafflesia Arnoldi ini. Tetapi tidak jadi dikarenakan pihak yang mengelola memberitahukan kepada kami bahwasanya bunga tersebut telah rusak. Pihak pengelola/observasi dan kami Pemerintah Desa belum tahu siapa orang yang merusak Bunga Raflesia tersebut, tapi kami akan mencari tahu hal tersebut supaya kami pemerintah desa tidak disalahkan oleh pihak-pihak lain," lanjut Kades. 

Diakui Kades, pihaknya pada awalnya merasa bangga akan tumbuhnya bunga Rafflesia yang merupakan lambang Provinsi Bengkulu bisa tumbuh di desa Tebat Pulau.

BACA JUGA:Dugaan Dana Fiktif BOKB, Jaksa Akui Pernah Lakukan Pemanggilan

BACA JUGA:Komisi I Pertanyakan Mutasi Kadinkes

Karena bunga tersebut sangat langka dan jarang ditemui, bahkan tumbuhnya tidak bisa ditanam ataupun dikembangbiakkan.

Dengan tumbuhnya Bunga Raflesia ini, Pemdes Tebat Pulau seharusnya mempunyai daya tarik sendiri dengan bisa menarik wisatawan dan konservasi alam untuk datang dan berkunjung ke Desa Tebat Pulau.

Tapi dengan rusaknya bunga tersebut, harapan pihaknya menjadi pupus. 

" Sebenarnya kami sangat bangga dan sungguh sangat senang akan kabar tumbuhnya bunga Rafflesia ini tumbuh di desa kami. Harapan kami kedepannya bisa menjadi daya tarik sendiri dan menarik banyak wisatawan. Tapi melihat kejadian tersebut Pupus harapan akan kebanggan yang kami punya. Dan kita juga berharap Seandainya dikemudian hari Bunga Raflesia ini tumbuh lagi di desa kami, kami akan menghimbau kepada masyarakat untuk saling menjaga bunga kebanggaan yang menjadi simbol Provinsi Bengkulu ini," pungkas Kades.

Sumber: