Pasca Naik, Konsumsi BBM Meningkat
ARI/CE Masyarakat antri membeli BBM di salah satu SPBU di Rejang Lebong. --
CURUP, CURUPEKSPRESS.COM - Pasca harga bahan bakar minyak (BBM) resmi dinaikkan oleh Pemerintah Pusat.
Saat ini tingkat konsumsi masyarakat terhadap BBM justru mengalami peningkatan.
Ini sebagaimana dikatakan Admin SPBU Simpang Korem, Yona, dimana dengan naiknya harga BBM justru membuat tingkat konsumsi meningkat jika dibandingkan dengan kondisi sebelum harga BBM tersebut naik.
"Dari amatan kami justru semenjak harga naik, malah konsumsinya juga ikut tinggi," katanya.
BACA JUGA:Bobol Rumah, 2 ABG Lebong Diciduk Polisi
BACA JUGA:Giliran Pejudi Togel Ditangkap, Mengaku Belajar Dari Youtube
Dirinya menjelaskan, hal tersebut dibuktikan dengan panjangnya jalur antrian baik pada jalur kendaraan roda dua (R2) maupun roda empat (R4).
"Bisa kita lihat antrian panjang di kedua jalur motor dan mobil, bahkan hal itu sampai menyebabkan kemacetan karena kendaraan yang antri memakan jalan di depan SPBU," ucapnya.
Yona juga mengungkapkan, alasan masyarakat yang rela antri panjang di SPBU karena merasa tanggung jika beli di eceran yang harga jualnya jauh lebih tinggi dan mahal.
Oleh karena itu mereka lebih memilih membeli BBM di SPBU, meskipun harus ikut antri panjang dengan waktu yang lama.
BACA JUGA:BMKG Catat 345 Kali Gempa di Bengkulu
BACA JUGA:Tol Bengkulu - Linggau Ada Masalah?
"Sudah ada beberapa yang kami tanya dan jawaban dari para pengendara hampir sama. Dimana kalau mereka beli pertalite di eceran, harganya bisa sampai Rp 15 ribu per liter, ada juga yang jual Rp 12 ribu dan Rp 13 ribu per liter," terangnya.
Adapun untuk harga BBM pasca naik, sebut Yona, untuk pertalite sebesar Rp 10 ribu, pertamax sebesar Rp 15,2 ribu dan solar sebesar Rp
Dilanjutkan Yona, adapun untuk stok BBM yang masuk dan tersedia di SPBU Simpang Korem dipastikan aman.
Dimana BBM yang masuk dari pertamina selalu sesuai dengan permintaan yang diusulkan. Misal pihaknya mengusulkan pertalite sebanyak 24 ton, maka yang dikirim dan sampai juga sebanyak 24 ton.
BACA JUGA:SDN 40 RL Hanya Miliki 42 Siswa
"Artinya kalau stok/ketersediaan kita jamin aman," tutupnya.
Sumber: