Bantuan Mulai Berdatangan Update Terbaru 10 Rumah Alami Kerusakan
IST/CE Dapur umum yang didirikan Pemkab kepahiang untuk korban banjir di Desa Pagar Agung BI--
KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Bencana alam banjir bandang meluapnya permukaan air Suangi Kemumu yang melanda Desa Pagar Agung Kecamatan Bermani Ilir Kepahiang, telah mengundang simpatik dari banyak pihak.
Bantuan untuk para korban sejak hari pertama pasca banjir, tepatnya Selasa 25 oktober mulai berdatangan baik dari orang pribadi, pemerintah dan Instansi terkait lainnya.
Disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kepahiang, Helmi Johan MPd, bantuan yang mendasar dan mendesak diperlukan para korban saat ini, bantuan berupa bahan pangan dan air bersih.
"Sejak mendapatkan laporan adanya bencana alam itu kami dari Dinsos dan OPD lainnya langsung terjun ke lokasi. Pertama yang kami lakukan penanganan darurat kebencanaan untuk menyelamatkan masyarakat yang terdampak menjadi korban dari bencana itu," sebut Helmi.
BACA JUGA: Banjir Bandang, Ratusan Rumah Terendam
BACA JUGA: Ribuan Data Non ASN Lebong Gagal Terinput
Melihat dampak dari bencana alam tersebut cukup besar dan luas, hampir 100 rumah yang terendam banjir.
Tegas Helmi, Dinsos Kepahiang juga telah mendirikan dapur umum untuk para korban dan warga yang terdampak.
"Alhamdulillah, sinergisitas semua unsur sejak hari pertama pasca banjir itu juga bantuan sudah banyak yang datang, baik dari pemerintah, TNI/Polri juga ada bantuan yang datangnya dari orang pribadi. Mayoritas bantuan yang disalurkan pada para korban bersifat bantuan pangan," singkatnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kepahiang Ir Taufik, yang kemarin dikonfirmasi juga menyebutkan hal yang sama.
BACA JUGA: Intensitas Hujan Tinggi, Harus Peka Bencana
BACA JUGA: SMPN 23 RL Laksanakan Program P5
Diakuinya jika BPBD Kepahiang saat ini tengah fokus melakukan recovery atau pemulihan pasca bencana.
Dengan bersama warga dan instansi terkait lainnya membantu warga dalam berbersihkan limpahan limbah kotor yang dibawa oleh luapan air.
"Yang kita syukuri, luapan air bisa dengan cepat menyusut, sehingga ami (BPBD, red) bersama dengan warga dan instansi terkait bisa langsuing fokus melakukan recovery. Salah satunya membantu warga untuk membersihkan tempat tinggal mereka yang sebelumnya terendam banjir dan juga melakukan pengurasan sumur warga yang telah bercampur dengan lumpur tanah akibat banjir itu," ujarnya.
Sembari itu, sambung Taufik pihaknya saat ini juga tengah fokus melakukan pendataan terhadap korban akibat banjir, baik berupa kerugian material dan jumlah korban terdampak banjir.
BACA JUGA: SMPN 6 RL Agendakan Pelantikan Gudep Masa Jabatan 2022 - 2025
BACA JUGA: Pengumuman Guru Penggerak Bulan Februari
"Untuk hasil pendataan terbaru, akibat dampak banjir itu ada 81 unit rumah yang terendam, dengan 83 KK serta 239 jiwa terdampak. Update terbaru berdasarkan laporan dari pemerintahan setempat ada 10 rumah yang mengalami kerusakan ringan, untuk total kerugian masih kami lakukan penghitungan, karena kami belum mendapatkan data pasti berapa sawah, hewan ternak dan lahan perkebunan dan lain lainnya yang juga mengalami kerusakan akibat dari bencana alam itu," jelasnya.
Mengingat cuaca Kepahiang saat ini sangat tidak menentu dan diprediksi masih akan terus diguyur hujan, pihaknya meminta masyarakat yang erada di daerah-daerah rawan terjadinya bencana alam untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan akan terjadinya bencana alama hidrometerorologi, seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan angin puting beliung.
Sumber: