Berdasarkan Pengukuran, Dinkes RL Berhasil Turunkan Kasus Stunting 2,5 Persen
NICKO/CE Wabup Foto bersama dengan kepala OPD usai melaksanakan kegiatan pertemuan Publikasi Data Stunting di Gedung Aula Balai Latihan Kesehatan Masyarakat (BLKM).--
REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong bersama OPD yang merupakan Tim Percepatan Penuruan Stunting, Senin 19 Desember melaksanakan Pertemuan Publikasi Data Stunting bertempat di Aula Balai Latihan Kesehatan Masyarakat (BLKM) Kelurahan Cawang Baru Kecamatan Selupu Rejang.
Dimana dalam laporan yang diberikan, sampai saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong berhasil menekan angka stunting di Rejang Lebong sebanyak 2,5 persen berdasarkan Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat secara elektronik (e-PPGBM) dari yang ditargetkan Pemerintah Pusat sebesar 4 persen.
Disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah SH yang juga merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Rejang Lebong.
Meskipun capaian tersebut berdasarkan e-PPGBM bukan berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), dirinya tetap memberikan apresiasi kepada pihak Dinkes dan juga beberapa OPD terkait lainnya.
BACA JUGA:HUT Lebong Ke 19, Bupati: Momen Untuk Bangkit
BACA JUGA:Warga RL Nunggak Iuran JKN Rp 6,8 Miliar
Karena saat ini, berdasarkan pengukuran yang dilakukan lewat e-PPGBM, angka stunting yang ditekan sudah sebesar 2,5 persen.
"Saya berikan apresiasi setinggi-setingginya kepada pihak Dinkes dan juga beberapa OPD terkait lainnya yang sudah berhasil menekan angka stunting di Rejang Lebong ini dengan maksimal. Seperti yang kita ketahui bersama, upaya menekan angka stunting itu tidak mudah, namun kawan-kawan di Dinkes dan juga OPD di Rejang Lebong berhasil menjawab target yang diberikan oleh pemerintah pusat. Meskipun saat ini angka capaian penekanan angka stunting yang dilakukan dilihat dari data e-PPGBM," ujar Hendra.
Masih dikatakan Hendra, sebagaimana dengan yang sudah ditargetkan Pemerintah Pusat sebesar 4 persen.
Diharapkan hingga akhir tahun 2022 ini angka stunting yang saat ini baru mencapai 2,5 persen bisa mencapai target yang ditetapkan.
"Menjelang akhir tahun 2022 ini, tentu upaya penanganan stunting yang dilakukan harus ditingkatkan. Karena sesuai dengan yang ditaregetkan, angka stunting ditahun 2022 ini harus turun 4 persen," ucapnya.
BACA JUGA:KPM Diminta Segera Cairkan PKH
BACA JUGA:Pengedar 7,5 Kg Ganja Terancam Hukuman Mati
Selain itu Hendra juga mengharapkan, agar seluruh OPD dan juga stake holder yang terkait dalam penanganan stunting di Rejang Lebong.
Dapat lebih solid dan lebih bekerjasama lagi untuk menekan angka stunting di wilayah Rejang Lebong ini.
"Untuk menekan angka stunting secara maksimal, tentu dibutuhkan kerjasama yang solid dari setiap OPD terkait. Untuk itu saya berharap, kedepannya seluruh OPD yang merupakan stake holder penanganan stunting di Rejang Lebong bisa semakin solid," sampai Hendra.
Sementara itu disampaikan Plt Kepala Dinkes Rejang Lebong Rephi Meido Satria SKM melalui Kasi Kesga dan Gizi Masyarakat Marthawati SST, jika kegiatan publikasi penekanan angka stunting yang dilakukan pihaknya tersebut berdasarkan data Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat secara elektronik (e-PPGBM).
BACA JUGA:Peringati Hari Ibu, SMPIT KU Gelar Seminar Parenting
BACA JUGA:Pelantikan Gudep dan Persami Dipusatkan di Kantor Camat
Dimana sesuai dengan yang ditargetkan, pihak Dinkes saat ini masih berupaya mengejar target penekanan angka stunting yang sudah ditetapkan.
"Alhamdulillah, dengan semua upaya yang kami lakukan bersama beberapa OPD terkait lainnya. Target penekanan angka stunting yang kami lakukan sampai hari ini sudah mencapai 2,5 persen berdasarkan e-PPGBM. Dimana menjelang akhir tahun inui, kami akan terus meningkatkan lagi penekanan stunting yang dilakukan khususnya di Rejang Lebong," sampai Martha.
Masih dikatakan Martha, adapun upaya yang dilakukan pihaknya untuk meningkatkan capaian penekanan angka stunting di Rejang Lebong, dengan memperluas dan memperbanyak jumlah lokus penanganan stuntingnya.
Dimana untuk Tahun 2023 mendatang, lokus penanganan stunting yang sebelumnya hanya ada 20 desa menjadi 47 desa.
"Berdasarkan inovasi dan survei yang kami lakukan, di Tahun 2023 mendatang ada penambahan 27 lokus dari masing-masing desa yang menjadi perhatian untuk penanganan stuntingnya. Untuk itu jumlah lokus keseluruhan sebanyak 47 desa/kelurahan di Rejang Lebong," tutupnya.
Sumber: