Harga Gula Merah Merangkak Naik

Harga Gula Merah Merangkak Naik

Aziz/CE Aktivitas Petani menanak nira untuk membuat gula merah. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Menjelang masuknya bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah tahun 2023 masehi.

Harga gula merah di Kabupaten Rejang Lebong mulai merangkak naik.

Dimana sebelumnya harga beli gula merah tersebut dari para petani masih dengan harga Rp 13.500 hingga Rp. 14 000/Kg nya, dan sekarang sudah mencapai dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 15.500/ kg nya. 

Kenaikan harga gula merah tersebut dikarenakan saat ini sudah mulai banyaknya permintaan gula merah dari para pengusaha kuliner dari sejumlah daerah di pulau Sumatra.

BACA JUGA:Hari Ini Kelulusan PPPK Guru

BACA JUGA:Tindak Tegas Pembuang Sampah

Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Sandi (26) agen pembeli gula merah di Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang.

"Sekarang ini harga gula merah yang kami beli di Masyarakat sudah mencapai harga Rp 15.000 hingga Rp 15.500 /Kg nya," ujar Sandi kepada wartawan CE pada Kamis 2 Februari kemarin.

Dikatakan Sandi terjadinya kenaikan harga gula merah tersebut sudah dimulai sejak akhir bulan Desember 2022 lalu, yang kenaikannya secara bertahap hingga sampai harga sekarang.

"Untuk gula merah sendiri besar kemungkinan akan terus naik harganya yang diperkirakan akan terjadinya puncak kenaikan harganya pada pertengahan bulan puasa nanti," jelas Sandi.

BACA JUGA:Tata Ulang Pasar Bang Mego, Disperindagkop UKM Butuh Anggaran Segini

BACA JUGA:Wabup Harap Cabor Renang jadi Ekstrakulikuler Sekolah

Sementara Sandi mengatakan diperkirakan pada saat bulan Ramadhan 1444 H/2023 mendatang harga gula merah sendiri sudah mencapai harga tertingginya yang diperkirakan mencapai harga Rp 20.000/kg nya, bahkan jika gula merah tersebut di jual secara eceran di pasar bisa mencapai Rp 25 ribu/kg nya.

"Bagi para petani gula merah tolong lebih meningkatkan kualitas gula merahnya, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan dengan mengisi bau dan sebagainya untuk memperbesar volume gulanya karena hal tersebut sangat merugi bagi para pengusaha gula merah karena dapat merusak harga pasaran ," terang Sandi.

Sumber: