SDN 77 Rejang Lebong Gandeng Bank Sampah Laksanakan Ini

SDN 77 Rejang Lebong  Gandeng Bank Sampah Laksanakan Ini

Aziz/CE Siswa SDN 77 Rejang Lebong sangat antusias lakukan penimbangan sampah. --

REJANG LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Sekolah Dasar Negeri 77 Rejang Lebong bekerjasama dengan Bank Sampah Curup.

Kerjasama tersebut dalam melaksanakan projek penguatan profil pelajar pancasila di sekolahnya.

Di dalam P5 tersebut pihak sekolah mengadakan proyek kewirausahaan dengan mengumpulkan barang - barang sampah non organik di sekitar lingkungan sekolah dan tempat tinggal masing - masing siswa yang dijual pihak Bank Sampah Curup untuk dikelola kembali. 

Selain itu juga dalam pelaksanaan P5 tersebut,  siswa juga akan diajarkan bagaimana pengelolaan hasil limbah tersebut supaya mempunyai nilai jual.

BACA JUGA:Dikbud Klaim Krisis 3.527 Tenaga Guru

BACA JUGA:SDN 72 RL Kembangkan 6 Ekskul

Kepala Sekolah SDN 77 Rejang Lebong, Yanti Supriyanti MTPd menjelaskan jika yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan proyek P5 tersebut selain untuk mengajarkan siswanya memiliki semangat berwirausaha, kegiatan tersebut dilaksanakan karena melihat banyaknya sampah yang banyak berserakan.

"Saat ini kami sedang melaksanakan kegiatan  proyek penguatan profil pelajar pancasila yang bertemakan semangat kewirausahaan, dan menciptakan lingkungan yang sehat tanpa ada sampah," ujar Kepsek 

Dikatakan Kepsek jikalau kegiatan tersebut baru saja dimulai oleh sekolahnya sejak Sabtu 4 Februari kemarin, dan kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara rutin pada setiap hari Sabtu.

BACA JUGA:Siswa SMK 1 RL Ikuti Sosialisasi Penerimaan Polri

BACA JUGA:Juara Provinsi

"Alhamdulillah dengan dilaksanakan program ini sampah sampah non organik yang sangat susah dimusnahkan saat ini sudah mulai berkurang, bahkan nyaris tidak ada lagi, saya yakin dan percaya jika semua sekolah melaksanakan program serupa, saya yakin dan percaya permasalahan sampah di Kabupaten Rejang Lebong akan cepat diatasi," jelas Kepsek.

Sementara itu Kepsek juga menjelaskan jika selain mengumpulkan sampah non organik untuk dijual kepada pihak Bank Sampah, siswa sekolahnya tersebut juga mendapat materi mengenai pengelolaan limbah tersebut sehingga bisa menjadikan suatu produk yang mempunyai nilai jual.

"Sampah hasil kumpulan siswa tersebut dipilah sesuai jenisnya dan mempunyai harga yang berbeda, dan hasil uang dari penjualan sampah tersebut  akan dimasukkan dalam masing - masing rekening tabungan siswa, dan akan diberikan pada akhir semester mendatang," terangnya.

Sumber: