Bahaya Makan Makanan Instan Terus-Menerus: Kenali Risiko dan Solusinya

Bahaya Makan Makanan Instan Terus-Menerus: Kenali Risiko dan Solusinya

ILUSTRASI/NET Bahaya Makan Makanan Instan Terus-Menerus (sumber foto by google, 03/03/23)--

HEALTH, CURUPEKSPRESS.COM - Makanan instan, seperti mi instan, nugget, dan sosis, telah menjadi pilihan makanan yang populer dan mudah di antara banyak orang.

Namun, konsumsi makanan instan terus-menerus dapat membawa bahaya bagi kesehatan Anda.

Berikut adalah beberapa bahaya yang terkait dengan makan makanan instan terus-menerus:

  • Kandungan garam yang tinggi

Makanan instan, terutama mi instan, mengandung tingkat garam yang sangat tinggi.

Kandungan garam yang berlebihan dapat menyebabkan hipertensi, stroke, dan penyakit jantung.

Bahkan, menurut studi yang dilakukan oleh World Action on Salt and Health, beberapa merek mi instan mengandung hingga 14 gram garam per porsi, lebih dari dua kali lipat dari jumlah yang dianjurkan untuk dikonsumsi per hari.

  • Kandungan lemak trans

Banyak makanan instan mengandung lemak trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Lemak trans adalah jenis lemak yang terbentuk saat minyak sayur dipanaskan untuk waktu yang lama atau teroksidasi. Makanan instan yang digoreng biasanya mengandung banyak lemak trans.

Lemak trans juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL).

  • Rendahnya kandungan nutrisi

Makanan instan biasanya memiliki kandungan nutrisi yang rendah karena banyak bahan pengawet dan bahan kimia yang ditambahkan.

Beberapa makanan instan bahkan tidak memiliki nutrisi sama sekali.

Karena itu, konsumsi makanan instan terus-menerus dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, seperti vitamin, mineral, dan serat.

  • Meningkatkan risiko obesitas

Makanan instan mengandung banyak kalori dan lemak, yang dapat menyebabkan kegemukan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Kebanyakan makanan instan juga mengandung banyak gula, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan menyebabkan penumpukan lemak.

  • Rendahnya kualitas bahan makanan

Sumber: