Bendahara Kasus Proyek OTT Buka Suara, Baca Selengkapnya..

 Bendahara Kasus Proyek OTT Buka Suara, Baca Selengkapnya..

NICKO/CE Barang yang ditemukan Unit Tipidkor Polres Kepahiang pada penggeledahan mobil OTT.--

Saksi juga menjelaskan dana Rp55 juta tersebut diserahkan kepada Kades melalui ketua P3A, sehingga sisa dana yang digunakan untuk mengerjakan irigasi tinggal Rp 81 juta.

 

 

“Penyerahan uang kepada Kades dari masing-masing kelompok, jauh sebelum terjadi OTT. Waktu sudah pencairan di Bank uang Rp55 juta langsung diminta oleh kades,” sebutnya. 

 

 

Untuk diketahui dalam kasus ini dari 9 desa yang kelompok tani (Poktan) nya mendapat bantuan, ada yang sampai menerima 3 paket proyek bantuan. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun CE, 18 penerima bantuan pembangunan irigasi dari BBWSS VIII tersebut merupakan pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang berada di Kecamatan Ujan Mas dan Kecamatan Kepahiang. 

 

BACA JUGA:Ssttt.. PH TSK Minta Penyidik Ungkap Kasus OTT Secara Profesional

Dimana diketahui, para Poktan tersebut mengajukan proposal agar bisa mendapatkan kuota anggaran dari P3-TGAI yang merupakan program aspirasi anggota DPR RI tersebut.

 

 

Bahkan diketahui, 18 kelompok P3A di 9 desa ini sudah mencairkan anggaran tahap pertama sebesar 70 persen, 30 persennya pada tahap II nanti. Karena itu proyek irigasi BBWSS ini sudah mulai dikerjakan sejak awal Juni 2023, dengan besaran anggaran Rp 195 juta per kelompok.

 

 

Sumber: