Warga Minta SPBU Pasar Ditutup, Dewan Langsung Sidak

Warga Minta SPBU Pasar Ditutup, Dewan Langsung Sidak

NICKO/CE Ketua Komisi III DPRD Kepahiang saat melakukan sidak di SPBU dan mengecek air sumur warga. --

 


Pertemuan anggota DPRD dan pengelola SPBU. -Nicko/ce-

KEPAHIANG,CURUPEKSPRESS.COM - Lantaran diduga mencemari sumur warga dan lingkungan sekitarnya. Selasa (5/9) kemarin Komisi III DPRD Kabupaten Kepahiang melakukan sidak terhadap SPBU yang ada di Pasar Kepahiang. 

Dimana pada sidak yang dilakukan itu, sejumlah masyarakat sekitar yang ada di wilayah SPBU tersebut meminta agar SPBU ditutup karena memang sejak awal tidak memenuhi kriteria dan persyaratan untuk jadi SPBU.

Samaun Aras (61) warga Kelurahan Pasar Kepahiang yang rumahnya berada di depan SPBU mengatakan, sumur miliknya sudah tercemari oleh bensin sejak 2015 lalu. Sehingga selama lebih kurang 8 tahun ini, sumur miliknya sudah tidak bisa digunakan lagi untuk aktifitas sehari-hari.

"Saya tidak tahu minyak bensin yang masuk sumur berasal dari mana. Hanya saja jika dilihat dari posisinya, minyak atau bensin yang mencemari sumur saya itu berasal dari SPBU," ujarnya.

Dikatakan Samaun, kejadian ini tidak hanya dialami olehnya saja. Akan tetapi hampir seluruh warga yang ada disekitar SPBU, sumurnya dicemari oleh bensin. Bahkan dikatakan Samaun, pencemaran bensin itu sudah meluas hingga ke rumah ibadah (Masjid) yang berada sekitar 300 meter dari SPBU. Sehingga dirinya bersama warga lainnya, meminta agar SPBU itu ditutup ataupun dipindahkan ke tempat lain.

"Kebetulan ada pihak dewan yang melakukan sidak, jadi kami mohon agar SPBU itu ditutup. Karena menurut kami, lokasi SPBU itu memang tidak strategis dan kerap merugikan masyarakat dengan pencemaran yang terjadi. Selain itu selama ini, keluhan kami itu tidak pernah digubris oleh pihak SPBU yang bersangkutan," terangnya.

BACA JUGA:

Hal senada juga disampaikan Sheila (36) salah seorang pedagang di Warbol Mie aceh sekitaran SPBU. Dimana dikatakan Sheila, karena sumur nya tercemari oleh bensin. Air sumur yang ada tidak bisa digunakan untuk mencuci, minum, bahkan untuk air masakan. Sehingga selama ini, dirinya selalu menggunakan air galon untuk memasak dan juga minum.

"Selama ini kita menggunakan air galon untuk makan dan minum, karena air sumur yang tersedia sudah tercemar," sampainya.

Sementara itu disampaikan Surya selaku pengawas SPBU saat disambangi Dewan dan juga wartawan. Dirinya memang menyadari adanya kebocoran pipa bahan bakar dari SPBU. Akan tetapi dari pengecekan yang dilakukan pihaknya beberapa bulan lalu, hasilnya tidak terlalu parah. sehingga sudah diupayakan untuk diperbaiki. Hanya saja dikatakan Surya, untuk keluhan warga yang baru disampaikan baru-baru ini, pihaknya belum mengetahui bahwa pencemaran terhadap lingkungan sekitar sudah cukup parah.

"Kita tidak tahu ada kebocoran yang cukup parah baru-baru ini. Tapi beberapa bulan lalu kita juga sudah mengambil sampel air dari warung aceh untuk dicek. Namun untuk kebocoran yang terjadi kali ini, itu akan saya laporkan dahulu kepada pemilik SPBU," terangnya.

Disisi lain disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kepahiang Ansori, saat akan melakukan sidak memang terbukti bensin SPBU mencemari sumur warga sekitar. Hal itu didapat berdasarkan pengecekan langsung ke sumur warga yang airnya tercemar oleh bensin.

"Sudah kita cek langsung ke lokasi, memang hampir setiap sumur warga di sekitar SPBU sudah tercemar. Jadi sudah kita tegur juga pengawas SPBU yang bersangkutan untuk segera memperbaiki pipa bocor, dan akan kita tindaklanjuti permasalahan yang ada," ujar Ansori.

Ansori juga mengatakan, tidak akan segan-segan melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib agar SPBU ditutup karena tidak layak lagi. Namun sebelum melangkah lebih jauh sampai Ansori, pihaknya akan terlebih dahulu memanggil sejumlah pihak terkait seperti DLH, PTSP, dan juga pihak SPBU, serta warga setempat untuk pembahasan lebih lanjut.

"Yang jelas kalau melihat kondisi saat ini, SPBU lebih baik ditutup sesuai dengan permintaan warga. Karena secara keadaan memang SPBU itu sudah tidak layak lagi beroperasi," tutupnya. 

BACA JUGA:

Sumber: