Hasil Kebun Teh di Kabawetan Tidak Cantumkan Nama Kepahiang, Pada Produk Teh Oolong Tea

Hasil Kebun Teh di Kabawetan Tidak Cantumkan Nama Kepahiang, Pada Produk Teh Oolong Tea

Kasat Intel Polres Kepahiang saat memperlihatkan produk teh oolong tea.-Nicko/ce-

KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Meskipun dihasilkan dari daratan kebun di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.

Produk Taiwan Oolong Tea yang diekspor dan dipasarkan di Negara Taiwan, kabarnya sedikitpun tidak melampirkan nama dari Kabupaten Kepahiang sendiri ataupun nama Provinsi Bengkulu. Bahkan nama Indonesia.

Diketahui usai dipanen di kebun oleh pemetik teh yang merupakan mayoritas warga Kecamatan Kabawetan.

Daun teh kering yang berbentuk keriting kecil-kecil langsung dimasukkan ke dalam kardus-kardus berukuran sekitar 18 Kg.

Dimana setiap bulan, satu kontainer berisi kardus-kardus dengan teh ulung di dalamnya akan dikapalkan ke Taiwan.

Biasanya, pengiriman tersebut dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.

Lalu setibanya di Taiwan, teh ulung dari kebun teh di Kepahiang ini akan diberi merek "Taiwan Oolong Tea", memang tidak sama sekali ada nama Kepahiang.

Belum lama ini diketahui, pihak Polres Kepahiang Polda Bengkulu melalui bagian Intel mengunjungi PT TUM untuk melakukan pengecekan.

BACA JUGA:

Hasilnya memang pada kebun teh PT TUM dikelola oleh warga Taiwan. Selain itu diketahui, dari sampel teh yang dibawa oleh pihak Intel, memang tidak ada tulisan Kepahiang pada kemasan teh.

"Dari sampel produk teh oolong yang kami ambil, memang tidak ada tulisan Kepahiang pada kemasan teh. Dimana kami juga mendapatkan info, memang teh oolong ini tidak diperjualbelikan di pasar domestik ataupun pasar Kepahiang. Karena langsung dipasarkan ke Pasar Internasional," ujar Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu AKBP Yana Supriatna SIK MSi melalui Kasat Intel AKP Sagiran SH MH.

Karena nya Kasat menerangkan, seharusnya nama Kepahiang dicantumkan pada kemasan teh.

Hal itu dilakukan, agar bisa menaikkan nama Kabupaten Kepahiang hingga tingkat nasional.

Dan memperkenalkan nama kebun teh Kepahiang sebagai penghasil teh berkualitas.

"Kalau menurut saya seharusnya nama Kepahiang dicantumkan. Agar nama Kepahiang bisa naik, dan ada kontribusi nyata dari pihak PT untuk Kabupaten Kepahiang," terangnya.

BACA JUGA:

Untuk diketahui perkebunan teh PT TUM dinilai tidak banyak melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR).

Bahkan jalan menuju kantor PT TUM dalam keadaan buruk dan becek ketika hujan turun.

Selain itu anggota DPRD Provinsi Bengkulu dapil Kepahiang Edwar SIP MM juga mengatakan, bahwa keberadaan kebun teh dibawah  PT TUM yang memiliki 100 persen saham atas perkebunan teh yang dikelolanya tersebut perlu dievaluasi.

Bahkan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari perusahaan kebun teh tersebut hanyalah Sumbangan pihak ketiga per tahun, yang dinilai tidak setimpal dengan apa yang akan difasilitasi Pemkab Kepahiang.

Sumber: