Cerita Veteran Asal Kepahiang Saat Bertugas di Timor Leste, Seorang Sahabat Gugur di Medan Perang

 Cerita Veteran Asal Kepahiang  Saat Bertugas di Timor Leste, Seorang Sahabat Gugur di Medan Perang

Ibnu Hajar saat menerima bantuan dari bupati Kepahiang-NICKO/CE-

KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Pada pelaksanaan upacara dan tabur bunga yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang di Makam Pahlawan Letkol Santoso, Jum'at (10/11) pagi. Tampak seorang Veteran asal Kabupaten Kepahiang, turut menghadiri upacara tersebut. Veteran tersebut bernama Ibnu Hajar (75) Warga Desa Taba Mulan Kecamatan Merigi. 

 

Pada momen itu, Ibnu sempat menceritakan kepada media saat dirinya menjalani operasi militer Seroja di Timor Timur atau yang sekarang dikenal dengan Timor Leste. Tepatnya tugas yang dilaksanakan Ibnu pada tahun 1975 silam.

 

"Dulu, saya pernah menjalankan operasi militer tahun 1975 di Timor Timur (Timor Leste, red). Banyak kejadian mengerikan yang kami dapatkan saat memperjuangkan Indonesia," ungkap Ibnu.

BACA JUGA: Kebut, 40 Desa di Kepahiang Serahkan Berkas Pencairan DD/ADD Tahap III

Diceritakannya, saat dalam operasi itu, dirinya tak bisa melupakan kejadian sahabatnya yang terpisah dari barisan pasukan. Dimana saat dia bersama sahabatnya berada dalam rombongan pasukan, dirinya dan sahabatnya pernah terpisah dari rombongan. 

 

"Waktu perang di Timor Leste, saya terpusah dengan sahabat saya. Sehingga waktu itu, kami sempat mencari sahabat kami ini, namun tak pernah bertemu. Akan tetapi akhirnya, kami bertemu dengan sahabat kami ini dengan keadaan tinggal kepala saja. Sehingga menurut saya, perjuangan pahlawan tidak bisa dianggap sebelah mata. Karrna jika tidak ada mereka, belum tentu kita hidup di era seperti ini," terangnya.

BACA JUGA: Disparpora Optimis, Desa Tangsi Duren Masuk 3 Besar Lomba Desa Wisata Tingkat Provinsi

Disamping itu Ibnu juga menjelaskan, ada tiga jenis veteran, yakni veteran pejuang dari tahun 1945-1949, kemudian veteran pembela yang dibagi menjadi 3 kategori. Yakni peristiwa di Irian Barat atau Operasi Trikora tahun 1961, peristiwa di Kalimantan tahun 1964 dan juga peristiwa di Timor Timur tahun 1975. Lalu ada yang terakhir namanya veteran perdamaian, TNI-Polri dan Sipil-Swasta yang dikirim ke luar negeri atas nama Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)," jelasnya.

"Banyak kategori para pejuang ini, namun perlu diketahui, semuanya itu adalah pahlawan yang memperjuangkan bangsa," singkatnya.

 

Untuk diketahui, Ibnu Hajar pensiun dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Peltu). Dan sekarang diketahui menghabiskan waktunya di Desa Taba Mulan, Kecamatan Merigi. Selama dirinya menjadi Veteran, dirinya mendapatkan Tunjangan veteran (Tuvet) sebesar Rp 1,8 juta setiap bulan.

Sumber: