Candaan Anak Palestina, Bikini Muslim Dunia Malu

 Candaan Anak Palestina, Bikini Muslim Dunia Malu

ustadz adi hidayat-ist-

NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Palestina sampai saat ini masih berjuang melawan penjajahan yang dilakukan oleh Zionis Israel di Jalur Gaza. Tidak sedikit warga Palestina yang tewas akibat dari invasi yang dilakukan Zionis di Tanah Palestina.

Bahkan berdasarkan data dari tercatat oleh Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan, bahwa jumlah korban tewas di Gaza per Selasa (7/11/2023) telah mencapai 10.328 orang, bertambah lebih dari 300 orang dalam sehari.

BACA JUGA: UAS Jelaskan Awal Mula Datangnya Zionis Israel ke Palestina

Jumlah korban tersebut, sebanyak lebih dari 4.200 jiwa merupakan anak-anak.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan rata-rata ada sebanyak 160 anak yang mati terbunuh setiap hari di Gaza Palestina, akibat perang antara Zionis Israel dan Hamas.

 

Da'i terkenal asal Indonesia Ustad Adi Hidayat (UAH) bercerita tentang candaan anak-anak Palestina sekarang ini. Cerita itu dibeberkan UAH dalam video ceramah di kanal youtube @dear muslim yang telah ditonton belasan ribu kali.

Karena sering saya katakan, anak-anak di Palestina itu yang kalau kata orang luar aduh kasihan mereka ya Allah. Mungkin kita yang kasihan.

BACA JUGA:Selain Israel, Ini Negara yang Paling Berdosa Atas Terjajah Nya Palestina

Mereka itu (anak-anak Palestina) sering berlomba kalau mereka sudah hafal Quran 30 juz, itu anak-anak yang usia 5-6 tahun candanya kepada yang hafal 15 juz, 20 juz, dia katakan begini "nanti kalau saya sudah di atas saya dadahin kamu di bawah ya".

 

Duhai anda yang tertawa, anda berada dimana pada saat itu? Anda berada dimana?  Mereka sudah 15 juz, 20 juz, karena itu sangking sayangnya sudah sesuai dengan ajalnya.

Kamu pulang nak, kamu di dunia itu capek, kata UAH. Bagaimana tidak roti 1 dibagi 16 orang, mau minum airnya diracun. Ayo cepat pulang, bekal kamu sudah cukup ahli Quran sudah hafal 30 juz, amalan kamu banyak. Surga firdaus untukmu, tutur UAH.

Adi Hidayat belum cukup, dia mesti beramal.

Sumber: