Mengungkap Bahaya Sampah sebagai Penular Penyakit dan Cara Pengelolaannya

Mengungkap Bahaya Sampah sebagai Penular Penyakit dan Cara Pengelolaannya

Bahaya Sampah sebagai Penular Penyakit -ILUSTRASI/NET-

NASIONAL,CURUPEKSPRESS.COM - Sampah bukan sekadar masalah estetika atau lingkungan yang terlihat.

Di balik tumpukan-tumpukan sampah yang semakin membesar, tersembunyi ancaman yang lebih serius: penularan penyakit.

Sampah tidak hanya menjadi sumber pencemaran lingkungan, tetapi juga dapat menjadi habitat bagi berbagai patogen penyebab penyakit yang membawa risiko kesehatan bagi manusia.

Dalam era di mana kesehatan global menjadi perhatian utama, penting untuk memahami bahaya yang terkandung dalam sampah dan upaya-upaya yang diperlukan untuk mengelolanya dengan lebih baik.

 

Sampah Sebagai Habitat Patogen

Sampah adalah tempat berkembang biak yang ideal bagi berbagai mikroorganisme berbahaya.

Dalam tumpukan sampah yang terutama terdiri dari bahan organik, seperti sampah makanan dan limbah organik lainnya, bakteri, virus, dan jamur dapat berkembang biak dengan cepat.

Contohnya, bakteri Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella, yang berasal dari limbah organik, dapat ditemukan dalam jumlah besar di tempat pembuangan sampah yang tidak terkelola dengan baik.

BACA JUGA:Kiat Menjaga Kesehatan Mental Pasca Terserang Penyakit Jantung

BACA JUGA:Tanda-tanda Peringatan Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai

 

Selain itu, air yang tergenang di sekitar tumpukan sampah menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk, yang merupakan vektor bagi penyakit seperti malaria, demam berdarah, dan demam kuning.

Ketika nyamuk tersebut menggigit manusia, mereka dapat mentransmisikan penyakit tersebut, menyebabkan wabah yang berpotensi mematikan.

Sumber: