Banyak Kejanggalan, Mau Dibawa Kemana Pendidikan Kita di Indonesia Ini?
ILUSTRASI/NET -ILUSTRASI/NET-
Dalam penerimaan peserta didik baru yang mulai digulirkan sejak tahun 2017 atau 7 tahun yang lalu. Para pengambil kebijakan ketika itu menerapkan sistem zonasi dengan harapan agar proses penerimaan calon siswa baru bisa lebih transparan dan terjadi pemerataan sesuai domisili siswa.
Dalam sistem zonasi, jarak antara tempat tinggal atau domisili siswa dengan sekolah menjadi salah satu faktor penentu diterima atau tidak. Calon siswa yang bertempat tinggal dekat dengan sekolah memiliki peluang lebih besar diterima.
BACA JUGA:Jangan Sampai Menyesal! Begini Cara Berinvestasi Untuk Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak
BACA JUGA:SMPN 13 Laksanakan 3 Program Tingkatkan Mutu Pendidikan
Bahkan melalui sistem ini, pemerintah berusaha menghadirkan pemerataan akses pada layanan serta pemerataan kualitas pendidikan nasional.
Setelah sistem zonasi diterapkan, semua sekolah negeri diharapkan bisa memberikan layanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas.
Dengan begitu, tak ada lagi dikotomi sekolah favorit dan sekolah tidak favorit. Sebab, semua sekolah negeri akan memiliki kualitas setara dan fasilitas yang juga sama.
BACA JUGA: Pendidikan Inklusif Memastikan Hak Setiap Anak untuk Belajar
BACA JUGA:Pentingnya Pendidikan di Perguruan Tinggi Menjadi Landasan Sukses Masa Depan
Tujuh tahun setelah diterapkannya sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru, tujuan dan cita-cita agar terjadi pemerataan SDM dan kualitas sekolah juga pendidikan sepertinya belum terwujud.
Hampir setiap tahun, masih sering terjadi orang tua siswa berebut memasukkan anaknya ke sekolah negeri favorit. Aneka cara dilakukan untuk menyiasati sistem zonasi. Salah satunya dengan mengakali lokasi domisili.
Bagi orang tua calon siswa yang mampu secara ekonomi, sekolah swasta menjadi pilihan ketimbang memasukkan anaknya ke sekolah negeri dekat rumah.
Namun, kualitasnya bukan yang terbaik. Akibatnya, beberapa sekolah negeri terpaksa kekurangan siswa. Tak hanya tingkat SD, bahkan SMA dan SMK Negeri pun ada yang kekurangan siswa.
BACA JUGA:Pentingnya Pendidikan di Perguruan Tinggi Menjadi Landasan Sukses Masa Depan
BACA JUGA:Pentingnya Pendidikan Keuangan Sebelum Menggunakan Pinjol
Sumber: