Tahun Ini, Normalisasi Sungai Musi Ditargetkan Selesai

Tahun Ini, Normalisasi Sungai Musi Ditargetkan Selesai

Tampak alat berat saat sedang melakukan pengerukan atau normalisasi sungai Musi.-NICKO/CE-

CURUPEKSPRESS.COM - Sesuai dengan agenda yang sudah ditetapkan, sejak beberapa waktu lalu proses normalisasi sungai musi telah dilaksanakan oleh pihak Balai Sungai melalui BPBD Rejang Lebong.

Dimana jika tidak ada kendala, normalisasi sungai musi ditargetkan selesai pada tahun 2024 ini.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejang Lebong Drs Salahuddin MSi menyampaikan, saat ini progres normalisasi atau pembuatan aliran sungai sepanjang 200 meter di wilayah Kelurahan Talang Benih dan Desa Dusun Sawah sudah diangka 40 persen lebih.

BACA JUGA: BPBD Sudah Pantau Longsor di Tebing STM, Ini Hasilnya

BACA JUGA:Banyak Jalan Licin, Ini Kata BPBD Rejang Lebong

 

Sehingga jika tidak ada hujan besar yang menyebabkan sungai meluap, normalisasi sungai akan selesai tepat waktu.

"Tahun ini kita targetkan normalisasi sungai selesai. Mudah-mudahan cuaca mendukung, karena jika hujan berkepanjangan, alat berat akan kesulitan untuk dioperasikan," kata Kalak.

Adapun tujuan kenapa sungai tersebut dinormalisasi dengan cara dikeruk jelas Kalak. Agar air sungai dapat mengalir sesuai dengan jalurnya, dan tidak menggerus tanah dibawah jembatan, sehingga bisa merusak jembatan secara perlahan. Apalagi saat ini, cuaca tak bisa ditebak, dan bisa menyebabkan air meluap kapan saja.

BACA JUGA:BPBD Rejang Lebong Siaga Soal Ini

BACA JUGA:Hujan Badai, BPBD Keluarkan Peringatan Dini

"Sudah sewajarnya sungai di normalisasi, karena pada awal tahun 2024 lalu, banjir besar terjadi di sungai bawah jembatan Dusun Sawah tersebut," sampainya.

Selain itu, berkenaan dengan normalisasi itu juga kata dia, sudah diberikan izin secara langsung oleh warga yang memiliki lahan atau tanah di sekitaran sungai.

Izin tersebut diperlukan, agar nantinya pekerja bisa melakukan pekerjaannya secara leluasa. Baik itu untuk proses pengerukan, maupun saat alat berat melintasi lahan warga tersebut.

Sumber: