Trump dan Wacana Pengambilalihan Gaza, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Trump dan Wacana Pengambilalihan Gaza, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Presiden Donald Trump--

CURUPEKSPRESS.COM - Komentar Donal Trump mengenai pengambilan Gaza. baru-baru ini telah mengejutkan banyak pihak di dunia internasional. Dalam konteks gencatan senjata antara Hamas dan Israel, Trump menyarankan bahwa Amerika Serikat bisa mengambil alih jalur Gaza dan mengubahnya menjadi kawasan yang lebih produktif.

Ide ini muncul saat kebimbangan mengenai masa depan Gaza yang semakin meningkat, dan PBB melaporkan kehancuran besar-besaran di wilayah tersebut akibat pertemuan yang berlangsung selama 15 bulan. Trump yang dikenal dengan kebijakan luar negerinya yang kontroversional, mencetuskan pandangannya sebagai bagian dari solusi terhadap tegangan yang tengah berlangsung selama puluhan tahun.

BACA JUGA:200 Warga Palestina Bebas, Akui Dipukuli Hingga Tak Diberi Makan

BACA JUGA:Dokter di Palestina Ini Tetap Dedikasi Meski Kehilangan Satu Kaki

Banyak yang menilai bahwa pendekatan diplomasi tradisional AS terhadap Israel dan Palestina telah bertahan lebih dari lima dekade terbukti gagal menyelesaikan konflik tersebut.

Namun, wacana Trump mengenai Gaza bukan tanpa tantangan. Beberapa negara termasuk Indonesia, menentang keras rencana ini. Indonesia melalui kementerian luar negeri menegaskan penolakan terhadap upaya paksa untuk merelokasi warga Palestine, yang dianggap bertentangan dengan prinsip dasar penyelesaian dua negara yang mencakup Palestine yang merdeka dan berdaulat.

BACA JUGA:Apa Sebaiknya Warga Palestina Hijrah Saja Dari Negaranya? Jawaban Ustadz Khalid Mengejutkan

 

Donal Trump melihat situasi di Gaza sebagai masalah besar yang membutuhkan tindakan luar biasa. Setelah serangan Hamas pada Oktober 2023, yang memicu kekacauan di Gaza. Ia berpendapat bahwa pemulihan Gaza akan sangat kompleks. Banyak infrastruktur penting seperti listrik, air rumah sakit, dan sekolah yang harus dibangun kembali dari nol.

Namun bukannya mencari cara agar warga Gaza bisa tinggal di rumah mereka selama proses rekontruksi, Trump justru mengusulkan agar mereka dipindahkan untuk memberikan ruang bagi pembangunan “ Riviera timur tengah“ yang dijanjikan dapat memberikan peluang ekonomi.

BACA JUGA:Trump Ragukan Gencatan Senjata Gaza Bisa Bertahan Lama

 

Pernyataan Trump ini mendapat penolakan dari berbagai pihak lain. Selain indonesia negara-negara seperti Mesir dan Yordania juga menentang gagasan tersebut, mengingat masalah demografis yang bisa timbul akibat relokasi paksa, mereka lebih memilih solusi yang menjaga hak-hak rakyat Palestina di tanah mereka sendiri.

Apakah Trump bisa mengambil Gaza meskipun telah memiliki pengaruh besar sebagai mantan presiden AS, Dalam konteks ini pengambilalihan Gaza tidak mudah untuk dilakukan.

Sumber: