Perayaan Mati Rasa Tembus 2 Juta Penonton, Film yang Bikin Hati Terhanyut

Perayaan Mati Rasa Tembus 2 Juta Penonton, Film yang Bikin Hati Terhanyut

Perayaan Mati Rasa - sc/instagram--

CURUPEKSPRESS.COM -Film Perayaan Mati Rasa terus menuai antusiasme luar biasa dari penonton. Pada update terakhirnya, film ini sudah resmi ditonton lebih dari 2 juta orang di bioskop. Ceritanya yang emosional dan dekat dengan kehidupan nyata membuat banyak penonton merasa terhubung dengan kisahnya.

Melalui akun Instagram resminya, Perayaan Mati Rasa mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan hangat terutama dari para penonton Malaysia.

"Terima kasih sudah membuktikan bahwa laki-laki juga boleh menangis tak semua hal harus kita pendam sendiri," dilansir dari instagram @perayaanmatirasa.film yang diposting pada (18/25).

BACA JUGA:Iqbaal Ramadhan Akui Karakter Ian di Perayaan Mati Rasa Mirip Dirinya

BACA JUGA:Midnight Serenade, Iqbaal Ramadhan & Rekan Siap Tampil di Luar Film Perayaan Mati Rasa

 

Film Perayaan Mati Rasa bercerita tentang kehilangan dan tentang bagaimana seseorang menghadapi perasaannya selama ini dipendam.

kisah ini diangkat dari cerita dua saudara Ian Antono (Iqbaal Ramadhan) dan Uta Antono (Umay Shahab), yang punya jalan hidup berbeda. Ian sibuk mengejar karirnya sebagai musisi, sementara Uta sudah lebih dulu sukses sebagai podcaster terkenal.

Hidup mereka mendadak berubah saat semua tragedi menimpa orang tua mereka. Kejadian ini membuat mereka harus kembali ke rumah dan menghadapi semua luka lama yang selama ini mereka abaikan.

BACA JUGA:Film 'Perayaan Mati Rasa' Membahas Soal Keluarga, Tentang Rasa Sedih dan Kecewa

BACA JUGA:'Perayaan Mati Rasa' Segera Segera Tayang di Bioskop Kesayangan Anda, Catat Tanggalnya

 

Ian masih membawa beban sebagai anak sulung yang merasa harus bertanggung jawab atas segalanya, sementara Utah menyimpan kekecewaan yang lama dipendam. Hubungan mereka dipenuhi dengan kesalahpahaman dan emosi.

Tapi pada akhirnya mereka belajar bahwa kehilangan bukanlah akhir dari segalanya, justru di situlah mereka mulai memahami arti keluarga yang sebenarnya.

Sumber: