IRT Korban Begal Viral Tidak Kooperatif

IRT Korban Begal Viral Tidak Kooperatif

DOK/CE Kapolres RL, AKBP Tonny Kurniawan SIK--

REJANG LEBONG,CURUPEKSPRESS.COM Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong menyayangkan tidak kooperatifnya, Ibu Rumah Tangga (IRT), Novia Sulastri yang membuat postingan di media sosial menjadi korban begal di jalan lintas Curup-Lubuklinggau.
 
 
Ini lantaran penyidik kepolisian butuh keterangan lebih lanjut dari korban untuk mengungkap identitas pelaku yang dimaksud.  Demikian sebagaimana disampaikan Kapolres RL, AKBP Tonny Kurniawan SIK.
 
"Kami menyayangkan korban, yang postingan viral karena mengaku dibegal tidak kooperatif. Bahkan sempat beberapa kali dihubungi, namun saat ini nomor WA penyidik justru di blokir," ujar Kapolres. 
 
Seharusnya kata Kapolres, korban dapat memberikan informasi yang jelas kepada polisi. Karena dari keterangan korban itulah, juga menjadi informasi bagi polisi untuk mengungkap pelaku sebagaimana disebutkan korban, pelakunya lebih dari 1 orang. 
 
"Kami berharap, korban ini bisa kooperatif. Apalagi unggahannya di media sosial tersebut, juga viral di media sosial," sampainya.
 
Meskipun demikian, sebut Kapolres pihaknya tetap melakukan pencarian terhadap pelaku dengan ciri-ciri seadanya. Begitupun disebutkan, orang yang diakui sebagai ketua keamanan sebagaimana disebutkan oleh sang supir mobil travel tersebut. 
 
"Pada intinya, masih kami cari mas. Mudah-mudahan, bisa sesegera mungkin pelaku kami amankan," tandasnya. 
Diberitakan sebelumnya, aksi dugaan begal di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau kembali viral di media sosial (Medsos).
 
Ini setelah akun Facebook bernama Novia Sulastri menceritakan pengalamannya saat menjadi korban begal saat menempuh perjalanan menggunakan mobil travel dengan nopol BA 1285 YN dari Bukit Tinggi Provinsi Sumatera Barat menuju Bengkulu pada Senin (1/8) lalu pukul 03.30 WIB.
 
Menariknya, aksi begal tersebut terjadi tidak lama setelah sang supir travel memberi berhenti di salah satu rumah yang menurut keterangan supir untuk membayar uang jalan kepada salah satu Ketua keamanan di kawasan tersebut.
 
Bahkan dari unggahan tersebut, Novia menyebut kurang lebih 5 menit dari tempat mampir, mobil yang ditumpanginya bersama suami dan anak yang masih balita tersebut dihampiri oleh seorang pengendara dan meminta uang rokok. Mendapati hal tersebut, sang supir lantas memberikan uang yang tidak diketahui pasti berapa jumlahnya.
 
Setelah itu, sang supir tersebut kembali melanjutkan perjalanan dan kembali dicegat bahkan jumlahnya mencapai 3 orang dengan meminta uang Rp 15 ribu.
 
Namun setelah sang supir menghentikan mobilnya, justru 2 orang pelaku turun dengan masing-masing membawa pisau dan parang dan langsung menodongkan sajam tersebut kepada supir dan sang suami. Bahkan pelaku berhasil mengambil barang-barang berharga serta surat-surat penting suami.
 
Tidak hanya itu, 1 pelaku juga mendekati sang korban, namun pelaku mengurungkan niat lantaran bersama korban ada anaknya yang masih kecil.
 
Pasca kejadian tersebut setelah pelaku pergi, korban bersama keluarga dan supir kembali ke rumah dimana tempat sang supir memberikan uang keamanan, bahkan menginap hingga pagi hari.
 
Di sisi lain, dalam unggahan tersebut korban menyebut kejadiannya di Palak Curup yang biasa digunakan oleh nama Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang. Namun dalam laporan polisi, dugaan aksi begal tersebut terjadi di Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sindang Kelingi. 
 
 
 

Sumber: