NASIONAL, CURUPEKSPRESS.COM - Stress dan bunuh diri merupakan dua masalah serius yang sering terjadi di masyarakat saat ini.
Sayangnya, masih banyak orang yang mengalami kondisi ini dan memilih untuk menutupinya sendiri tanpa mencari bantuan.
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang mengalami stress dan bunuh diri, salah satunya tekanan hidup yang berat.
BACA JUGA:Tips Menghindari Pertanyaan 'Kapan Nikah?' saat Berkumpul Bersama Keluarga pada Perayaan Lebaran
BACA JUGA:Ternyata 5 Artis Ini Kuliah di Kampus Bergengsi di Dunia, Salah Satunya Iqbaal Ramadhan!
Tuntutan hidup yang semakin berat, seperti tekanan pekerjaan, keuangan, dan tuntutan sosial, seringkali membuat orang merasa stress dan tidak mampu mengatasinya.
Selain itu, adanya perubahan dalam kehidupan, seperti kematian pasangan, perceraian, atau kehilangan pekerjaan, juga dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
Selanjutnya, terganggunya kesehatan mental seperti depresi, bipolar, dan gangguan kecemasan juga dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
BACA JUGA:Produksi Film 'Buya Hamka', Film Indonesia Termahal Sepanjang Sejarah, Ini Official Trailernya!
Orang yang menderita gangguan ini seringkali merasa putus asa, tidak berdaya, dan merasa tidak ada harapan untuk masa depan mereka.
Hal pemicu lainnya juga seperti kurangnya dukungan dari keluarga dan teman-teman, dapat membuat seseorang merasa terisolasi dan kesepian.
Hal ini dapat memperburuk masalah yang ada dan meningkatkan risiko bunuh diri yang cukup tinggi.
Kemungkinan juga ditambah dengan penyalahgunaan obat dan alkohol dapat meningkatkan risiko, faktanya penyalahgunaan ini dapat memperburuk kondisi mental seseorang dan meningkatkan impulsivitas.
Selain itu, Trauma juga bisa berpengaruh loh, misalnya seperti pelecehan fisik atau seksual, perang, atau kecelakaan, dapat meningkatkan risiko bunuh diri.