Baik itu dengan cara memberikan teguran maupun sanksi sesuai dengan aturan yang ada.
BACA JUGA:Wacana Percantik Wajah Kota Muara Aman Urung Dilaksanakan Tahun Ini
BACA JUGA:Volume Sampah di Kepahiang Membludak 3 Kali Lipat
“Kita berharap, pelayanan RSUD ini bisa ditingkatkan lagi. Karena yang namanya kesehatan sangatlah penting,” ungkapnya.
Disamping itu menanggapi soal pihak RSUD yang kekurangan tenaga dokter spesialis lantaran insentifnya dinilai kecil dibanding daerah lain.
Wabup kembali menegaskan, harusnya perlihatkan dulu kinerja dan pelayanan yang baik. Baru nanti bicara soal insentif dan gaji.
BACA JUGA:Jelang Pemilu, Satpol PP Pelototi Parpol yang Tidak Taat Aturan Pemasangan Atribut
BACA JUGA:Lusa ASN Wajib Masuk Kerja, Tidak Ada Tambahan Libur
“Terkait dengan keluhan para dokter spesialis yang ada. Saya sarankan tingkatkan dulu kinerja dan disiplin kerja. Kalau untuk disiplin saja malas-malasan, bagaimana insentif bisa ditingkatkan,” sampai wabup.
Terpisah Direktur RSUD Kepahiang dr Febi Nursanda mengungkapkan, saat ini kondisi rumah sakit memang sangat kekurangan dokter spesialis, yakni hanya 3 dokter spesialis.
Diantaranya 2 dokter spesialis Obgyn dan 1 dokter spesialis anak. Dimana terkait keberadaan dokter tersebut saat pelaksanaan sidak Rabu (26/4) kemarin tidak ada.
BACA JUGA:Contoh 20 Soal Penjaskes Beserta Jawabannya
BACA JUGA:Berantas 1.181 Kasus TBC di Wilayah Rejang Lebong
Itu bukan karena dokter spesialis tidak masuk kerja, melainkan sedang visit ke ruangan pasien.
“Dari pemantauan yang dilakukan wabup dan sekda kemarin, memang dokter spesialis kita sedang tidak ada ditempat. Tapi bukan berarti mereka tidak masuk kerja, melainkan dokter spesialis Obgyn nya sedang visit ke ruangan pasien,” ucap Febi.
Febi juga mengungkapkan di RSUD Kepahiang saat ini total ada 13 dokter spesialis, 3 diantaranya tadi dokter tetap, sementara 11 dokter spesialis seperti dokter spesialis saraf, penyakit dalam, bedah, kulit, paru, anastesi, mata dan THT adalah dokter spesialis kontrak.