CURUP, CURUPEKSPRESS.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong hingga kini terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di daerahnya sesuai dengan target nasional.
Informasi diperoleh wartawan, di tahun 2023 ini Pemkab Rejang Lebong telah menargetkan angka stunting turun di angka 18 persen.
Ini sebagaimana dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Rejang Lebong, Hendra Wahyudiansyah SH saat diwawancara CE.
"Tahun 2023 ini Pemkab Rejang Lebong memiliki target penurunan angka stunting diangka 18 persen. Lalu kemudian di tahun 2024 sesuai dengan target Pemerintah Pusat, angka stunting harus turun diangka 14 persen," jelasnya.
BACA JUGA:
- Wabup Harap Kader Pengabdian Kepada Masyarakat Bantu Tangani Stunting
- Data Stunting Tidak Relevan, Wabup : OPD Segera Upload Data Stunting ke Bangda
Wabup melanjutkan, seperti diketahui bahwa di tahun 2022 lalu angka stunting di Rejang Lebong juga menurun menjadi 20,2 persen.
Selain itu, Wabup juga menerangkan, beberapa waktu lalu Pemkab Rejang Lebong mendapat predikat terbaik 1 dalam penangangan stunting dari Pemprov Bengkulu.
Ini setelah dilakukan penilaian dari berbagai unsur diantaranya, Bappeda Provinsi Bengkulu, Dinas Kesehatan, BKKBN, DP3AP2KB, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dan Poltekkes Kemenkes RI yang akhirnya menetapkan Kabupaten Rejang Lebong sebagai peringkat pertama dalam penilaian itu dengan jumlah nilai yang diperoleh sebanyak 147,6 poin.
BACA JUGA:
- Luar Biasa.. RL Terbaik 1 Penanganan Stunting
- Tekan Angka Kasus Stunting Kecamatan Seberang Musi Inovasikan Menanam Pohon Kelor, Ini Caranya..
"Dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, Rejang Lebong dapat nilai tertinggi melampaui daerah lain," bebernya.
Masih dikatakan Wabup, banyak hal yang sudah dilakukan selama ini seperti menggelar rapat koordinasi Analisis Situasi (ANSIT) bersama OPD-OPD terkait, penilaian daring dari Provinsi Bengkulu, rembuk stunting tingkat kabupaten yang diikuti oleh unsur Forkopimda.
Adapun langkah lain yang dilakukan di tahun ini, sebut Wabup, salah satunya yakni pojok timbang di setiap desa/dusun yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas P3APPKB.
Kemudian untuk sanitasi air bersih juga menjadi poin penting yang dalam hal ini diprakarsai oleh Dinas PUPR.
"Karena memang pada intinya dalam penanganan stunting semua harus bersinergi, dalam artian semua elemen dan sektor harus terlibat," imbuh Wabup.
BACA JUGA:
- Gawat! 49 Balita di Kecamatan Merigi Beresiko Stunting, Pemberian Gizi Bulanan Menjadi Prioritas Camat.
- Waduh!! Oknum PNS di Kepahiang Nekat Maling HP