Selain itu, memberlakukan hukuman yang tegas bagi siapa pun yang terlibat dalam praktik pernikahan usia dini dapat memberikan efek jera dan memberikan perlindungan kepada anak-anak.
BACA JUGA:
- Pernikahan Dini di Lebong Tinggi, Kemenag Edukasi Pelajar SMA Sederajat
- 113 Kasus Pernikahan Usia Dini
4. Akses ke Layanan Kesehatan Reproduksi
Menyediakan akses yang mudah dan terjangkau ke layanan kesehatan reproduksi, termasuk akses ke informasi dan metode kontrasepsi, dapat membantu anak-anak menunda pernikahan dan memutus siklus pernikahan usia dini.
5. Program Pemberdayaan Perempuan
Program pemberdayaan perempuan yang memberikan akses ke pendidikan, pelatihan, dan kesempatan ekonomi dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang hak-hak mereka dan membuka peluang untuk masa depan yang lebih baik.
Perempuan yang memiliki kesempatan untuk berkembang dan mandiri lebih cenderung menunda pernikahan dan memiliki kendali atas keputusan mereka sendiri.
BACA JUGA:
- Kasus Pernikahan Dini di Lebong, Orang Tua Harus Perhatikan Ini
- Permohonan Pernikahan Anak Usia Dini Meningkat
Kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan organisasi masyarakat sipil dalam membentuk aliansi dan kemitraan dapat memperkuat upaya pencegahan pernikahan usia dini.
Kerjasama ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas program pencegahan serta memperluas jangkauan penerapannya.
Mencegah pernikahan usia dini adalah tanggung jawab bersama untuk melindungi hak anak dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Melalui pendidikan dan kesadaran, penghapusan faktor pendorong, penguatan hukum dan penegakan hukum, akses ke layanan kesehatan reproduksi, program pemberdayaan perempuan, serta kerjasama antar komunitas, kita dapat bergerak menuju masyarakat yang lebih inklusif dan adil, di mana setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.