Dukung Tien Soeharto Jadi Perempuan Inspiratif, Orang Tuanya Bekali Tien dengan Nasihat Ini

Jumat 29-09-2023,00:00 WIB
Reporter : Miya Diosi
Editor : Ryen Meikendi

Dua peristiwa yang membuktikan bahwa semenjak balita Bu Tien memiliki kekuatan spiritual yang jarang ditemui pada orang lain. Batinnya peka dan mampu merasakan harmoni alam di sekitarnya. Nantinya, kekuatan ini banyak bermanfaat saat Bu Tien mendampingi sang suami selama puluhan tahun lamanya.

 

Meskipun berkedudukan sebagai bangsawan yang menjabat pamong praja sepanjang kariernya, RM Ng Soemohardjomo tak pernah memiliki gaya hidup berlebihan, apalagi meniru gaya hidup para Belanda yang suka minum, judi dan main perempuan. Soemohardjomo merupakan sosok pamong yang sederhana. Ibaratnya, gaji hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.

 

Aturan yang dikenakan pada Siti Hartinah menempa sang putri menjadi sosok yang lemah lembut, tetapi tangkas bekerja. Meskipun harus mengenakan kain dan kebaya saat pergi ke sekolah, nyatanya Siti Hartinah mampu aktif di berbagai organisasi yang diminatinya. Saat-saat tertentu Siti Hartinah boleh mengenakan rok yaitu ketika mengikuti latihan kepanduan putri Javaanshe Padvinder.

 

Anak sembilan tentu bukan beban yang ringan bagi seorang Wedono jujur yang mencoba menjalankan ajaran leluhurnya untuk selalu setia dan berbaur dengan alam sekitar. Siti Hartinah dan saudara-saudaranya selalu mendengar dan menaati nasihat kedua orangtuanya. Soemohardjomo sering mengatakan bahwa seseorang hendaknya selalu menghargai sesama. Karena setiap orang meiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga patut dihargai.

 

Bu Tien tumbuh menjadi sosok perempuan yang lembut, tetapi cermat, teliti, suka menolong orang lain, aktif dalam organisasi kemanusiaan seperti pandu dan palang merah, kreatif, idealis, imajinatif, kaya akan cipta, rasa dan karsa. Kesemua sifat tersebut tumbuh karena contoh dan kebiasaan yang diberikan oleh kedua orangtuanya.

Dengan berpedoman pada nasihat orang tua, Bu Tien mampu mengemban tugas sebagai pendamping presiden, kepala negara dan kepala pemerintahan RI selama puluhan tahun.

 

Ajaran serta nasihat orang tua Siti Hartinah bisa dijabarkan sebagai berikut.

1. Nasihat untuk tidak membeda-bedakan orang karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.

2. Ajaran tata krama, sopan santun, luwes, andap asor ala perempuan Jawa yang sedap dipandang dan kelak sangat membantu suaminya.

3. Ajaran untuk teliti, cermat dan hemat dari sang ayah yang selaku menyerahkan penyusunan uang dari gaji seorang wedono.

4. Ajaran memasak dan membatik sebagai seorang perempuan yang menempa kehalusan budi pekerti dan ketaatan kepada suami.

Kategori :