Ketika keyakinan seseorang terbukti memberikan hasil positif atau memenuhi harapan, hal ini memperkuat keteguhan pada keyakinan tersebut.
Misalnya, seseorang yang merasakan manfaat dari keyakinannya dalam bentuk kesehatan mental yang lebih baik, hubungan sosial yang lebih kuat, atau kesuksesan dalam hidup, akan semakin teguh dalam keyakinannya.
BACA JUGA:Alasan Mengapa Kita Harus Mengajarkan Anak tentang Kegagalan
BACA JUGA:Alasan Seseorang Kesulitan Menentukan Jalan Hidupnya
Kadang-kadang, keteguhan pada keyakinan juga didorong oleh ketakutan akan ketidakpastian.
Mengubah keyakinan atau meragukannya bisa menimbulkan kecemasan dan ketidaknyamanan.
Oleh karena itu, banyak orang memilih untuk tetap berpegang pada keyakinan yang sudah ada sebagai cara untuk menghindari perasaan tidak pasti.
Keteguhan pada keyakinan adalah hasil dari kombinasi faktor internal dan eksternal yang saling berkaitan.
Pengalaman pribadi, pengaruh lingkungan, keinginan untuk memiliki panduan hidup, kekuatan spiritual, konsistensi dengan identitas diri, pengalaman komunal, serta takut akan ketidakpastian semuanya berperan dalam mempertahankan keyakinan seseorang.
Dengan memahami alasan-alasan ini, kita dapat lebih menghargai dan menghormati keyakinan yang dipegang teguh oleh diri sendiri maupun orang lain.