CURUPEKSPRESS.COM - Dalam pernikahan, istilah "mahar" dan "mas kawin" sering muncul sebagai syarat sah untuk mengikat dua insan dalam ikatan suci.
Meskipun kerap digunakan secara bergantian, ada perbedaan mendasar antara mahar dan mas kawin yang penting untuk dipahami oleh pasangan sebelum menikah.
Berikut ini adalah beberapa alasan perbedaan antara keduanya dan mengapa pemahaman ini penting bagi setiap pasangan.
1. Pengertian Mahar dan Mas Kawin
Mahar adalah pemberian dari calon suami kepada calon istri saat akad nikah sebagai tanda keseriusan dan bukti kesanggupan dalam pernikahan.
Dalam Islam, mahar menjadi bagian penting dan wajib dalam pernikahan.
Mahar tidak selalu berupa uang atau benda mewah; bahkan hal sederhana seperti hafalan Al-Qur'an juga bisa menjadi mahar.
Mas Kawin adalah istilah yang sering digunakan dalam budaya Indonesia sebagai sinonim dari mahar, namun dengan konotasi yang lebih sederhana.
Mas kawin lebih sering merujuk pada pemberian berbentuk benda, seperti perhiasan emas, uang, atau barang-barang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara budaya, mas kawin dianggap sebagai simbol tanggung jawab dan tanda kasih sayang dari suami kepada istri.
BACA JUGA:Hal yang Harus Dilakukan Saat Merasa Menyesal Telah Menikah
BACA JUGA:Ujian Terbesar Setelah Menikah yang Ditakuti Banyak Orang
2. Perbedaan Konsep Menurut Agama dan Budaya
- Dalam Islam: Mahar adalah hal wajib dalam pernikahan, dan menjadi hak penuh calon istri. Calon suami harus memberikannya sebagai bukti kesungguhan dan kesiapan dalam membangun rumah tangga.
- Menurut Budaya: Mas kawin lebih menitikberatkan pada adat-istiadat setempat dan bentuknya bisa disesuaikan dengan tradisi yang berlaku di masyarakat. Misalnya, beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi mas kawin berupa barang-barang khas daerah tersebut, seperti kain tenun atau alat musik tradisional.