Waspada Cuaca Ekstrim

Kamis 03-12-2020,09:58 WIB
Reporter : Retno Sepnia Ningrum
Editor : Retno Sepnia Ningrum

CE ONLINE - Kepala Badan Meteriologi Kalimatologi dan Geofisika (BMKG) Kepahiang, Litman, ST, melalui Marilia, M.Ling, mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Dimana saat ini tengah terjadi pancaroba iklim dari musin kemarau ke musim hujan, yang curuh hujan diatas rata-rata normal yang juga dipengaruhi oleh fenomena La Nina. Dimana disampaikan Marilia, fenomena La Nina adalah peristiwa turunnya suhu air laut di Samudera Pasifik di bawah suhu rata rata sekitarnya. Dampak La Nina adalah meningkatnya curah hujan di wilayah Pasifik Ekuatorial Barat, di mana Indonesia termasuk di dalamnya. Sehingga kondisi itu sanggat perlu diwaspadai.

"Terjadi curah hujan yang tinggi disertai petir, ini berpotensi terjadinya angin kencang, gelombang laut yang tinggi. Ini perlu kita waspadai," ungkap Marilia.

Dijelaskannya, dengan kultur dan geografis Kabupaten Kepahiang, fenomena La Nina, berpotensi terjadinya banjir, pohon tumbang dan angin puting beliung. Karena curah hujan yang akan terjadi diatas curah hujan normal, yang disertai petir dan angin kencang.

"Ini karena terjadinya penyimpangan suhu permukaan laut samudera pasifik tengah dan timur dari pada kondisi normal," ujarnya.

Fenomena La Nina sendiri jelasnya, sudah dirasakan sejak pertengahan November dimana kondisi cuaca tidak menentu. Pengamatan BMKG Lanjut Marilia, puncak fenomena La Nina sendiri baru akan terjadi di awal Januari hingga Maret 2021.

"Prediksi kami, La Nina di Indonesia dapat terjadi hingga Mei 2021 dengan klasifikasi La Nina Moderat - La Nina Lemah. Prediksi puncak fenomena La Nina di Indonesia terjadi di bulan Januari Februari dan Maret 2021," sebut nya.

Untuk itu tegas Marilia, BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk diwaspadai terjadinya cuaca ekstrim yang berpotensi terjadinya berbagai bencana alam. (CE7)

IKUTI JUGA AKUN MEDSOS CE DIBAWAH INI:

Tags :
Kategori :

Terkait