LEBONG, CURUPEKSPRESS.COM - Rumah warga rawan bencana di Kabupaten Lebong dipastikan akan menjadi fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong pada 2023 tahun ini.
Terlebih saat ini Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lebong tengah turun ke sejumlah lokasi untuk melakukan pendataan rumah yang berpotensi terdampak bencana.
Kabid Perumahan Perkim Agusti Ardianto S Sos mengatakan jika saat ini sebanyak 794 rumah warga yang rawan bencana yang sudah pihaknya data.
Jumlah tersebut berasal dari 2 kecamatan diwilayah tersebut yakni Kecamatan Lebong Utara dan Kecamatan Uram Jaya.
BACA JUGA:Sudah Menjadi Badan, Kantor OPD di Lebong Ini Masih Numpang!!
BACA JUGA:Dua Poin Ini Jadi Bahasan Menarik Jumat Curhat Bareng Kapolres Lebong
"Berdasarkan hasil verifikasi dan pendataan sesuai SK BPBD, sementara jumlahnya ada 794 rumah terdampak bencana dari 2 kecamatan," kata Agusti.
Ia menyebutkan sebanyak 794 rumah rawan bencana tersebut terdiri dari 418 dari Kecamatan Lebong Utara dan 376 di Kecamatan Uram Jaya yang meliputi bencana longsor, banjir dan erosi.
"Mayoritas rumah masyarakat terdampak bencana itu dengan kerusakan ringan hingga sedang. Sedangkan untuk rumah yang rusak berat masih belum terdata," ucapnya.
BACA JUGA:Proyek Senilai Rp 11,9 Miliar di Lebong, Ini Target Dimulainya Proses Lelang
BACA JUGA:Setelah Terpilih, Ini Jadwal Pelantikan Anggota PPS
Sementara untuk rencana relokasi rumah warga akibat terdampak Bencana Ia mengaku tahun ini belum bisa dilakukan, mengingat anggaran terbatas dan usulan anggaran yang diusulkan dalam APBD-P tahun lalu tidak direalisasikan.
"Meskipun belum di realisasikan bukan alasan tidak bergerak. Pastinya tahun mendatang menjadi momen Perkim untuk benar-benar memverifikasi jumlah rumah warga terdampak bencana. Harapannya di tahun 2024 rumah bencana itu bisa direlokasikan," singkatnya.