KEPAHIANG, CURUPEKSPRESS.COM - Warga jalan Nangka Kelurahan Panorama Kota Bengkulu dengan inisial JA (37) harus diamankan pihak Unit PPA Satreskrim Polres Kepahiang. Ini pasca JA diduga melakukan pelecehan terhadap keponakannya sendiri.
JA yang diketahui paman korban ini, diamankan Unit PPA Satreskrim Polres Kepahiang Polda Bengkulu pada Rabu (8/11) kemarin.
BACA JUGA:
Informasi terhimpun, JA ini melakukan pencabulan terhadap keponakannya yang saat ini masih berusia 16 tahun, dan tengah duduk di bangku sekolah menengah atas (SMP) di Kabupaten Kepahiang.
Kapolres Kepahiang AKBP Yana Supriatna SIK MSi melalui Kasat Reskrim Iptu Doni Juniansyah SM didampingi Kanit PPA Bripka Lola Winanda SH saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dimana dijelaskan Kanit, terduga pelaku berhasil diamankan saat sedang berada dikediamannya di kawasan Jalan Nangka Paronama Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.
"Ya, kita berhasil mengamankan salah satu terduga pelaku pelecehan, yang diketahui melecehkan keponakannya sendiri. Saat ini terduga pelaku yang kita amankan sedang menjalankan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kanit.
Dijelaskan Kanit, sebelumnya Unit PPA sudah dua kali melayangkan surat pemanggilan kepada terduga pelaku terkait dugaan pelecehan yang dilakukannya itu. Akan tetap terduga pelaku tidak menggubris, sehingga anggota Unit PPA turun untuk menjemput terduga pelaku di kediamannya di Bengkulu.
"Sudah 2 kali kita panggil, namun tidak digubris. Sehingga kita lakukan gelar perkara, dan terduga pelaku kita amankan di rumahnya," terang Kanit.
BACA JUGA:
Kanit juga menceritakan, diketahui JA ini melakukan aksi pencabulan saat dirinya mendatangi rumah saudara iparnya yang berada di Kabupaten Kepahiang.
Dimana saat berkunjung, saat itu JA hanya menemui korban yang sedang sendirian di rumah. Dalam melancarkan aksinya, JA mengajak keponakannya itu membeli sate di wilayah Pasar Kepahiang.
Namun setelah itu JA langsung membawa korban ke arah perkebunan teh di Kabawetan. Diduga disanalah pelaku melakukan aksi pelecehan terhadap keponakannya itu.
"Aksi pencabulan ini diketahui sudah dilakukan sebanyak 2 kali, aksi pertama dilakukan di kawasan wisata Kabawetan dan yang kedua di rumah korban," singkat Kanit.