Israel Bombardir Gaza Jika Gencatan Senjata Tahap Kedua Gagal, Ini Kesepakatannya
Israel Bombardir Gaza Jika Gencatan Senjata Tahap Kedua Gagal--
BACA JUGA:Dokter di Palestina Ini Tetap Dedikasi Meski Kehilangan Satu Kaki
BACA JUGA:KAMMI Curup Ikut Aksi Bela Palestina Jilid III
Kesepakatan ini merupakan bagian dari solusi tiga tahap yang dimediasi oleh Qatar untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan. Konflik ini telah merenggut lebih dari 46.000 nyawa dan menyebabkan kerusakan masif di wilayah tersebut. Ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal, sementara infrastruktur vital seperti rumah sakit dan sekolah hancur total.
Meskipun begitu, banyak pihak skeptis terhadap kesepakatan ini. Sebelumnya, upaya serupa sering kali gagal akibat ketidakpercayaan antara kedua belah pihak. Bahkan jika tahap pertama kesepakatan berhasil, tantangan terbesar tetap pada negosiasi tahap kedua yang melibatkan penarikan militer dan pembebasan tahanan.
Selain menghadapi tekanan domestik, Netanyahu juga berada di bawah pengawasan internasional. Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang di Gaza.
BACA JUGA:Akhirnya Tercapai! Israel - Hamas akan Lakukan Gencatan Senjata Gaza, Berikut Poin Kesepakatannya
BACA JUGA:Ini yang Harus Kita Pelajari dari Gaza Palestina, kata Ustadz Khalid Basalamah
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militer yang dilakukan di wilayah tersebut. Gugatan ini diajukan oleh beberapa negara yang menilai aksi militer Israel di Gaza sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional.
Dengan tekanan domestik dan internasional yang terus meningkat, keberhasilan kesepakatan ini sangat bergantung pada komitmen kedua belah pihak. Jika Hamas dan Israel gagal menjaga kesepakatan, Gaza kemungkinan akan kembali menjadi medan perang dengan dampak yang lebih luas.
Netanyahu telah memberikan peringatan keras, dan kini dunia menantikan apakah tahap kedua gencatan senjata ini bisa membawa harapan perdamaian atau malah memicu konflik baru yang lebih mematikan.
Sumber: